BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Dewasa
ini informasi merupakan suatu komponen yang sangat penting bagi perusahaan karena kunci
sukses perusahaan sangat tergantung pada ketepatan keputusan yang diambil
manajerial berdasarkan informasi yang
tersedia pada perusahaan
yang bersangkutan. Informasi
akuntansi dibutuhkan oleh
manajemen dari berbagai jenjang
organsiasi untuk menyusun rencana kegiatan perusahaan dimasa yang akan datang.
Informasi akuntansi manajemen sangat bermanfaat bagi manajemen terutama pada
tahap penganalisaan konsekuensi tiap alternatif tindakan yang digunakan dalam
pengambilan keputusan, sehingga
memungkinkan memilih alternatif yang terbaik diantara alternatif tindakan yang
dipertimbangkan.
Perkembangan perusahaan memiliki
konsekuensi membawa perubahan, seperti
bertambah produk dan jasa yang ditawarkan
dan dipasarkan, bertambahnya
langganan, bertambahnya pegawai,
bertambahnya dana yang diperlukan
untuk modal kerja dan
investasi. Sehingga dengan waktu,
tenaga dan pikiran
yang terbatas tidaklah
memungkinkan akuntansi perusahaan
dapat menjalankan dan mengawasi aktivitas
usahanya sendiri. Sebagai
gantinya pimpinan mendelegasikan sebagaian tugasnya kepada bawahan.
Peranan akuntansi sebagai alat bantu
dalam pengambilan keputusan ekonomi dan keuangan semakin disadari oleh semua
pihak yang berkepentingan. Bahkan organisasi pemerintah pun, sekarang ini
sedang berupaya untuk menerapkan konsep-konsep akuntansi pada pola manajemennya
untuk tujuan pertanggungjawaban kegiatan. Itulah sebabnya, akuntansi semakin
banyak dipelajari di berbagai lapisan masyarakat mulai dari siswa sekolah di
pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi. Tidak dapat dipungkiri bahwa
sebagian besar informasi yang diperlukan para manajer modern adalah informasi
akuntansi. Oleh karena itu, para manajer dituntut untuk memiliki kemampuan
menganalisis dan menggunakan data akuntansi.
Perkembangan erekonomian yang semakin pesat inilah yang
menuntut para pelaku
ekonomi untuk lebih memahami data
akuntansi
yang dapat memberikan informasi keuangan
yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam
pengambilan keputusan ekonomi.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, masalah yang
dapat dirumuskan antara lain:
1.2.1
Apa yang dimaksud
dengan informasi akuntansi?
1.2.2
Bagaimana syarat-syarat
informasi akuntansi yang diperlukan dalam manajemen bisnis?
1.2.3
Apa saja jenis-jenis
dari informasi akuntansi yang berguna dalam manajemen bisnis?
1.2.4
Bagaimana peran dan
manfaat informasi akuntansi bagi pelaku bisnis?
1.2.5
Bagaimana fungsi sistem
informasi akuntansi (SIA) dalam sebuah organisasi bisnis?
1.3
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari
penulisan makalah ini antara lain:
1.3.1
Untuk mengetahui
pengertian dari informasi akuntansi.
1.3.2
Untuk mengetahui
syarat-syarat informasi akuntansi yang diperlukan dalam manajemen bisnis.
1.3.3
Untuk mengetahui
jenis-jenis dari informasi akuntansi yang berguna dalam manajemen bisnis.
1.3.4
Untuk mengetahui peran
dan manfaat informasi akuntansi bagi pelaku bisnis.
1.3.5
Untuk mengetahui fungsi
sistem informasi akuntansi (SIA) dalam sebuah organisasi bisnis.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Informasi Akuntansi
Belkaoui
(2000) mendefinisikan informasi akuntansi sebagai informasi kuantitatif tentang
entitas ekonomi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam
menentukan pilihan-pilihan diantara alternatif-alternatif tindakan. Penggunaan
informasi akuntansi itu untuk perencanaan strategis, pengawasan manajemen dan
pengawasan operasional (Anthony, 1965; Simons,1991).
Informasi
akuntansi merupakan alat yang digunakan oleh pengguna informasi akuntansi untuk
pengambilan keputusan, terutama pelaku bisnis (Nicholls dan Holmes, 1988:57).
Sawers (2007) mendefinisikan informasi akuntansi sebagai informasi kuantitatif
tentang entitas ekonomi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi
dalam menentukan pilihan-pilihan diantara alternatif-alternatif tindakan.
Penggunaan informasi akuntansi digunakan untuk perencanaan strategis,
pengawasan manajemen dan pengawasan operasional. Informasi akuntansi yang
digunakan dalam penelitian ini berdasarkan manfaat bagi para pemakai adalah
informasi akuntansi statutori, informasi anggaran, dan informasi akuntansi
tambahan.
2.2
Syarat-syarat
Informasi Akuntansi
Informasi akuntansi bisa dikatakan berkualitas bila
memenuhi syarat -syarat berikut:
a. Perbandingan antara manfaat dan
biaya. Manfaat laporan informasi akuntansi paling tidak
harus sama dengan biaya untuk membuat laporan tersebut. Biaya sebuah laporan
akuntansi tidak boleh lebih besar daripada manfaat yang bisa diterima oleh
pemakaian informasi tersebut.
b. Dapat dimengerti. Informasi
akuntansi dapat dimengerti oleh pemakai bila dinyatakan dalam bentuk dan
istilah yang sesuai dengan tingkat pengetahuan pemakai.
c. Relevan. Agar
informasi akuntansi relevan, maka dipilih metode pengukuran dan pelaporan akuntansi
keuangan yang sesuai dan bisa membantu para pemakai dalam pengambilan
keputusan.
d. Dapat diuji. Informasi akuntansi harus dapat
diuji kebenarannya oleh para penguji independen dengan menggunakan metode
pengukuran yang sama.
e. Netral. Informasi akuntansi
harus ditujukan pada kebutuhan umum pemakai, bukan pada kebutuhan dan
kepentingan pihak-pihak tertentu.
f. Menyajikan yang seharusnya. Informasi akuntansi bisa dipercaya, bila menyatakan
yang sebenarnya atau menyajikan yang seharusnya.
g. Nilai prediksi. Informasi akuntansi tentang
posisi keuangan masa lalu memiliki nilai prediksi. Artinya, dapat dipakai
sebagai dasar memprediksi atau meramalkan masa depan.
h. Feedback (umpan balik). Umpan balik bisa berupa
pembenaran atau penolakan terhadap perencanaan yang telah dibuat sebelumnya.
i.
Tepat waktu. Informasi
akuntansi harus disampaikan tepat waktu agar dapat digunakan dalam pengambilan
keputusan/kebijakan perusahaandan untuk mencegah tertundanya pengambilan
keputusan/kebijakan.
j.
Dapat
dibandingkan atau konsisten. Informasi akuntansi yang disajikan
harus dapat memudahkan pemakai untuk membandingkannya dengan informasi sejenis
dari perusahaan lain. Dan perbedaan informasi akuntansi yang diperoleh harus
disebabkan oleh faktor keadaan ekonomi, bukan disebabkan oleh perbedaan prinsip
atau metode/ prosedur.
2.3
Jenis-jenis
Informasi Akuntansi
Informasi
akuntansi pada dasarnya bersifat keuangan dan terutama digunakan untuk tujuan
pengambilan keputusan, pengawasan dan impelementasi
keputusan-keputusan perusahaan (Arnold and Hope, 1990). Agar data keuangan
dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan,
maka data tersebut harus disusun dalam bentuk-bentuk yang sesuai.
Informasi
akuntansi digolongkan menjadi tiga jenis (Anthony & Reece; 1989: 5) yaitu :
a. Informasi Operasi
Informasi ini menyediakan data mentah bagi informasi
akuntansi keuangan dan informasi akuntansi manajemen. Informasi operasi yang
terdapat pada perusahaan manufaktur antara lain: informasi produksi; informasi
pembelian dan pemakaian bahan baku; informasi penggajian; informasi penjualan;
dan lain-lain (Mulyadi, 1995 : 15).
b. Informasi Akuntansi Manajemen
Menurut
Anthony dan Reece (1989 : 6) informasi akuntansi yang khusus ditujukan untuk
kepentingan manajemen disebut informasi akuntansi manajemen. Informasi ini
digunakan dalam tiga fungsi manajemen, yaitu:
1)
perencanaan;
2)
implementasi;
3)
pengendalian.
Informasi
akunatnsi manajemen ini dihasilkan oleh sistem pengolahan informasi keuangan
yang disebut akuntansi manajemen (Mulyadi, 1995 ; Hansen & Mowen, 2005).
Informasi akuntansi manajemen ini disajikan kepada manajemen perusahaan dalam
berbagai laporan, seperti anggaran, laporan penjualan, laporan biaya produksi,
laporan biaya menurut pusat pertanggungjawaban, laporan biaya menurut
aktivitas, dan lain-lain.
c. Informasi Akuntansi Keuangan
Informasi
akuntansi keuangan digunakan baik oleh manajer maupun pihak eksternal
perusahaan, dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja serta perubahan keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat
bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (IAI, 2001).
Informasi
akuntansi keuangan untuk pihak luar disajikan dalam laporan keuangan yang
terdiri dari neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan posisi keuangan.
Pihak luar yang menggunakan laporan keuangan meliputi pemegang saham, kreditur,
badan atau lembaga pemerintah, dan masyarakat umum dimana masing-masing pihak
tersebut mempunyai kepentingan yang berbeda. Informasi ini disajikan dan
disusun berdasarkan aturan dasar yang dinamakan Standar Akuntansi Keuangan
(SAK). Standar akuntansi keuangan tersebut dipakai untuk menyusun laporan
keuangan. Laporan keuangan untuk pihak luar menyajikan suatu gambaran
menyeluruh tentang kondisi keuangan dan hasil usaha suatu organisasi. Pihak
manajemen memerlukan informasi akuntansi keuangan yang lebih rinci (Mulyadi,
1995 ; Hansen & Mowen, 2005).
Holmes dan Nicholls (1989) mengklasifikasikan informasi
akuntansi dalam tiga jenis berdasarkan manfaatnya bagi para pemakai, yaitu:
1)
Statutory Accounting Information. Informasi yang harus
disiapkan sesuai dengan peraturan yang ada. Handayani (2011) menyatakan bahwa
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah mengeluarkan suatu pedoman untuk
penyusunan laporan keuangan jika disajikan kepada pihak luar perusahaan.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) berisikan metode atau teknik-teknik akuntansi
yang dapat digunakan suatu perusahaan. Laporan keuangan menurut SAK terdiri
dari neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas,
dan catatan atas laporan keuangan.
2)
Budgetary Information . Informasi akuntansi ini
membantu manajemen untuk menjamin operasional perusahaan dijalankan sesuai
dengan perencanaan yang ditetapkan. Informasi akuntansi yang disajikan dalam
bentuk anggaran berguna bagi pihak internal dalam perencanaan, penilaian dan
pengambilan keputusan. Informasi akuntansi anggaran yaitu anggaran kas,
anggaran penjualan, anggaran biaya produksi dan anggaran biaya operasi.
3) Additional
Accounting Information.
Informasi akuntansi lain yang disiapkan perusahaan untuk meningkatkan
efektifitas pengambilan keputusan manajer. Informasi tambahan meliputi laporan
persediaan, laporan gaji karyawan, laporan jumlah produksi dan laporan biaya
produksi.
2.4
Peran
dan Manfaat Informasi Akuntansi bagi Pelaku Bisnis
Informasi
akuntansi yang bermanfaat harus mempunyai kualitas informasi relevan dan
reliable (Scott, 2011), mempunyai nilai dalam menambah pengetahuan,
menambah keyakinan mengenai profitabilitas terealisasinya harapan dalam kondisi
ketidakpastian; serta mengubah keputusan atau perilaku para pemakai (Suwarjono,
2008). Financial Accounting Standard Board/FASB (1980) berhasil menyusun
standar kualitatif laporan melalui Standard Financial Accounting Concepts (SFAC)
No 2 yang menunjukkan ”Qualitative Characteristics of Accounting Information”,
dan merupakan syarat yang harus dipenuhi agar tujuan informasi sesuai
dengan SFAC No 1 dapat tercapai.
Karakteristik
kualitas informasi akuntansi menunjukkan laporan keuangan harus memiliki
nilai-nilai sebagai berikut:
a.
Kualitas Primer. SFAC
No 2 menyatakan kualitas yang membedakan informasi berguna dari informasi yang
kurang berguna adalah relevan dan reliabel. Dua kualitas utama yang membuat
informasi akuntansi berguna untuk pengambilan keputusan adalah: pertama, relevance.
Relevansi informasi akuntansi harus dapat membuat perbedaan dalam suatu
keputusan. Untuk menjadi relevan, informasi akuntansi harus mempunyai nilai
prediktif, nilai umpan balik dan tepat waktu. Kedua, Reliable adalah
informasi dapat diandalkan jika terbebas dari kesalahan, penyimpangan, serta
merupakan penyajian yang jujur. Supaya reliabel, informasi akuntansi mempunyai
karakteristik dapat diperiksa, kejujuran penyajian dan netral.
b.
Kualitas Sekunder.
Informasi lebih berguna jika mempunyai karakteristik kualitas sekunder, yaitu:
dapat dibandingkan dan konsistensi.
c.
Keterbatasan Laporan
Keuangan. Informasi akuntansi bermanfaat jika
harus mencapai tingkat minimum dari relevan dan reliabilitas. Hal ini
menunjukkan suatu keterbatasan bagi manfaat informasi. Karakteristik
keterbatasan adalah cost and benefit, dan materialitas.
Menghasilkan
informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang menyelenggarakan maupun
pihak-pihak diluar perusahaan. Kegunaan ini berhubungan dengan proses pengambilan
keputusan dan pertanggungjwaban.
Informasi
akuntansi digunakan oleh banyak pihak atau pengguna dengan masing-masing
kepentingannya. Kepentingan antara satu pengguna dengan pengguna lainnya tidak
sama sehingga informasi yang dicaripun berbeda. Para pengguna informasi
akuntansi dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan besar, yaitu :
a.
Para pengguna yang berkepentingan
langsung terhadap perusahaan : pemilik dan calon pemilik, kreditor dan calon
kreditor, manajemen, karyawan dan calon karyawan dan pemerintah.
b.
Para pengguna yang berkepentingan
tidak langsung terhadap perusahaan : analis dan konsultan keuangan, asosiasi
dagang dan serikat buruh.
Penjelasan
secara rinci adalah sebagai berikut :
1)
Pemilik dan
Calon Pemilik
Setiap pemilik perusahaan atau pemegang saham
menghendaki dana yang ditanamkan dapat terus berkembang. Pemilik perusahaan
selalu mengevaluasi hasil operasi perusahaan dari waktu ke waktu, dan
mengevaluasi posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu. Informasi akuntansi
akan membantu untuk mengambil keputusan atas : tetap menanamkan modalnya,
menambah, mengurangi atau justru menarik dana yang telah disetorkan, dan
merupakan media untuk menaksir bagian laba yang akan diterimanya.
Sedangkan bagi calon pemilik atau calon pemegang saham
informasi akuntansi digunakan sebagai tolok ukur tingkat keuntungan yang akan
diperolehnya jika ia membeli saham perusahaan tertentu. Jenis informasi yang
diperlukan : Neraca dan Laporan Rugi/Laba
2) Kreditor dan Calon Kreditor
Kreditor adalah pihak yang memberikan kredit
(pinjaman) kepada perusahaan. Kreditor berkepentingan terhadap keamanan dana
yang dipinjamkannya dan tingkat penghasilan yang akan diperolehnya. Para Calon
Kreditor perlu mengevaluasi laporan akuntansi sebelum memutuskan untuk
memberikan pinjaman. Jenis informasi yang diperlukan : data tentang likuiditas,
rentabilitas dan solvabilitas.
3) Manajemen
Manajemen memiliki tanggung jawab atas kelangsungan
hidup perusahaan. Bagi manajemen, akuntansi memiliki peranan yang penting dalam
hal :
·
Melindungi harta perusahaan
·
Penyusunan rencana kegiatan
perusahaan di masa yang akan datang
·
Pengukuran penghasilan perusahaan
dalam kurun waktu tertentu
·
Pengawasan kegiatan perusahaan
Jenis Informasi yang diperlukan :
catatan-catatan finansial masa lalu dan sekarang, hasil operasi perusahaan,
serta perencanaan di masa yang akan datang.
4) Karyawan dan Calon Karyawan
Kepentingan langsung karyawan terhadap perusahaan
adalah upah yang sesuai dengan kontribusi yang disumbangkannya. Bagi calon
karyawan informasi akuntansi dapat menunjukkan prospek perusahaan dan untung
ruginya bekerja pada perusahaan tersebut. Jenis informasi yang diperlukan :
penjelasan tentang rencana perusahaan serta hasil yang dicapai, dan laporan
tentang usaha perbaikan fasilitas kesejahteraan karyawan.
5) Pemerintah
Pemerintah berkepentingan terhadap :
·
Pembayaran pajak yang ditanggung
perusahaan : Pajak Penghasilan Badan, maupun yang harus dihitung, dipungut,
disetor dan dilaporkan oleh perusahaan seperti pajak Penghasilan Karyawan.
·
Ketaatan perusahaan terhadap peraturan-peraturan
yang ditetapkan tentang pemberian upah minimum regional (UMR)
·
Penetapan kebijaksanaan tertentu.
Jenis informasi yang diperlukan :
besarnya kewajiban pajak, data-data akuntansi yang bersangkutan dengan
peraturan pemerintah yang menyangkut perusahaan.
2.5
Sistem
Informasi Akuntansi
a.
Pengertian
Sistem Informasi Akuntansi
Untuk
mendapatkan gambaran yang jelas mengenai pengertian Sistem Informasi Akuntansi
(SIA) dengan jelas terlebih dahulu perlu diketahui defenisi Sistem dan
Informasi. Menurut Romney & Steinbart (2004:2) mendefenisikan “Sistem
adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan
yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan”.
Sistem
informasi menurut Hall (2001:7) adalah “rangkaian prosedur formal dimana data
dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada para
pemakai”. Hal yang sama juga dinyatakan Laudon (2005 : 10) yaitu: ”Suatu sistem
informasi dapat didefenisikan secara teknis sebagai satuan komponen yang saling
berhubungan yang mengumpulkan (atau mendapatkan kembali), memproses, menyimpan,
dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan
kendali dalam suatu organisasi”.
Menurut
Bodnar dan Hoopwood (2003 : 1) yaitu: “Sistem informasi akuntansi adalah
kumpulan sumber-sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang
untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi”. Menurut
Romney & Steinbart (2004:473) menyatakan bahwa “Sistem Informasi Akuntansi
(SIA) adalah sumber daya manusia dan modal dalam organisasi yang bertanggung
jawab untuk (1) persiapan informasi keuangan dan (2) informasi yang diperoleh
dari mengumpulkan dan memproses berbagai transaksi perusahaan”.
Berdasarkan
pengertian di atas, bahwa sistem informasi akuntansi itu mempunyai unsur,
yaitu:
1)
Sumber daya, merupakan
media yang menjadikan sebuah data, seperti manusia atau peralatan/mesin.
2)
Pemrosesan, merupakan
media yang mengolah data dari input menjadi output. Pemrosesanlah yang mengubah
data menjadi informasi.
3)
Informasi, merupakan
hasil akhir dari pemrosesan suatu sistem. Informasi ini berbentuk dalam suatu
format yang berisikan keterangan-keterangan yang dibutuhkan manajemen.
Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi itu adalah sebuah sistem pemrosesan
yang menghasilkan keluaran dalam bentuk
informasi
mengenai akuntansi dengan menggunakan masukan input (data atau transaksi) untuk memenuhi tujuan
tertentu pihak manajemen. Dalam pelaksanaannya sistem
informasi akuntansi menerima input, disebut sebagai transaksi, yang kemudian dikonversi melalui berbagai proses
menjadi output yang akan didistribusikan kepada pemakai
informasi.
Proses
tersebut dijelaskan dalam gambar berikut ini:

Sumber : James A.Hall,
2001.
Dalam hubungan dengan sistem informasi akuntansi,
Hall (2001 : 9)
memberikan pernyataan dengan transaksi yaitu : Transaksi dibagi menjadi dua kelas: transaksi
keuangan dan transaksi non keuangan. Transaksi
keuangan adalah sebuah peristiwa ekonomi yang mempengaruhi
aktiva dan ekuitas suatu organisasi, direfleksikan dalam akunakunnya, dan diukur dalam satuan moneter. Transaksi
non-keuangan: termasuk dalam sebuah peristiwa
yang diproses sistem informasi organisasi yang tidak memenuhi defenisi sempit dari transaksi keuangan. Jadi dalam sistem informasi akuntansi tidak hanya
mengolah data keuangan saja, data non keuangan
juga diikutsertakan karena dapat pengambilan keputusan tidak hanya informasi keuangan saja yang diperlukan,
informasi non keuangan tentang suatu kondisi
dan keadaan juga dapat dipergunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
b.
Fungsi
Sistem Informasi Akuntansi
Romney dan Steinbart (2004 : 3),
menjelaskan tiga fungsi suatu sistem informasi akuntansi yaitu :
1) Mengumpulkan dan menyimpan data tentang
aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang
dipengaruhi oleh aktivitas- aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para
pegawai, dan pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang (review)
hal-hal yang telah terjadi.
2)
Mengubah
data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat
keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan, san pengawasan.
3) Menyediakan pengendalian yang memadai
untuk menjaga asset-asset organisasi, termasuk data organisasi, untuk
memastikan bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat dan andal.
Uraian tentang sistem informasi akuntansi di atas
terlihat bahwa sistem informasi akuntansi
akan menghasilkan informasi yang berguna bagi manajemen. Informasi merupakan data yang telah tersusun dan
telah diproses untuk memberikan arti bagi pihak yang
membutuhkannya. Informasi dapat berupa laporan bentuk tercetak maupun dalam bentuk digital atau komputer.
Setelah
membahas tentang unsur yang terdapat dalam sistem informasi akuntansi maka selanjutnya akan
dibahas mengenai karakteristik dari sistem
informasi
akuntansi. Karakteristik dari sistem informasi akuntansi yaitu:
1) Merupakan suatu proses yang terorganisir
dalam suatu perusahaan.
2) Melakukan kegiatan mulai dari
mengumpulkan data, mencatat, mengklasifikasikan, memproses, menganalisis hingga
menjadi informasi keuangan yang relevan dan mengkomunikasikannya kepada
piha-pihak yang berkepentingan baik intern maupun ekstern.
3) Informasi keuangan yang dihasilkan
menggambarkan kegiatan operasional dan manajemen perusahaan serta prestasi yang
dicapai.
4)
Merupakan salah satu
alat untuk pengawasan.
c.
Tujuan
Sistem Informasi Akuntansi
Di
samping memiliki karakteristik sistem informasi akuntansi juga memiliki tujuan yang akan dicapai. Sistem
informasi akuntansi untuk setiap perusahaan akan berbeda
namun umumnya memiliki tujuan yang sama, secara umum tujuan sistem informasi akuntansi dapat
digambarkan sebagai berikut:
1)
Menyediakan informasi
akuntansi yang diperlukan oleh pihak intern dan ekstern, seperti perpajakan,
bank atau kreditur, pemerintah dan lembaga-lembaga lainnya yang berkaitan
dengan perusahaan.
2)
Menyempurnakan
pengawasan melalui organisasi, prosedur-prosedur dan cara-cara lain untuk
mengamankan harta kekayaan perusahaan.
3)
Mengurangi biaya
penyelenggaraan administrasi ke tingkat yang lebih rendah daripada nilai
manfaatnya.
4)
Menyampaikan informasi
yang dibutuhkan ke semua tingkat manajemen, pemilik, atau pemegang saham secara
cepat dan tepat.
Selanjutnya
Romney dan Steinbart (2004 : 38) menyatakan “Informasi yang disediakan sistem informasi
akuntansi terbagi dalam dua kategori, yaitu laporan keuangan dan laporan manajerial”.
Laporan
keuangan sebenarnya lebih menitik beratkan pada pengguna luar perusahaan dalam pengambil
keputusan. Laporan manajerial merupakan laporan di luar laporan keuangan dimana
prinsip dan kaitannya masih didalam konteks
akuntansi.
Laporan manajerial dapat berupa informasi operasional terinci terutama kinerja organisasi dan laporan atas
pelaksanaan anggaran.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Informasi akuntansi sebagai informasi kuantitatif
tentang entitas ekonomi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi
dalam menentukan pilihan-pilihan diantara alternatif-alternatif tindakan.
Penggunaan informasi akuntansi itu untuk perencanaan strategis, pengawasan
manajemen dan pengawasan operasional.
Informasi akuntansi haruslah
memiliki syarat-syarat antara lain Perbandingan antara manfaat dan
biaya, Dapat
dimengerti, Relevan, Dapat diuji, Netral, Menyajikan
yang seharusnya, Nilai
prediksi, Feedback (umpan
balik), Tepat waktu dan Dapat dibandingkan atau konsisten.
Informasi
akuntansi digolongkan menjadi tiga jenis (Anthony & Reece; 1989: 5) yaitu
Informasi Operasi, Informasi
Akuntansi Manajemen, Informasi
Akuntansi Keuangan. Selain itu, informasi
akuntansi diklasifikasikan kedalam
tiga jenis berdasarkan manfaatnya bagi para pemakai, yaitu: Statutory
Accounting Information, Budgetary
Information dan Additional
Accounting Information.
Informasi akuntansi sangat bermanfaat bagi
pihak intern perusahaan dalam merumuskan dan memutuskan kebijakan dalam
pengelolaan bisnisnya, selain itu informasi akuntansi bermanfaat bagi pihak
ekstern perusahaan.
Sistem
informasi akuntansi itu adalah
sebuah sistem pemrosesan yang menghasilkan keluaran dalam bentuk informasi mengenai akuntansi dengan
menggunakan masukan input (data atau
transaksi)
untuk memenuhi tujuan tertentu pihak manajemen.
3.2
Saran
Semoga dengan membaca
makalah ini, pembaca dapat mengetahui bagaimana peranan penting informasi
akuntansi dalam pengelolaan bisnis khususnya keputusan yang berkaitan dengan
aspek financial perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Christiani
Sudarmadji, Linda, ‘Peranan
Penggunaan Informasi Akuntansi Pada Kinerja Unit Bisnis dalam Berbagai Tingkatan Kompetisi Pasar’, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, Vol. 1, No. 4, 2012, p.49
Hall, James
A., (2001), ’Sistem Informasi Akuntansi
Edisi Pertama’, Salemba Empat, Jakarta
Irfani, Halizah Dan Muhammad Dahria, ‘Peran Akuntansi Dalam Operasi Bisnis’, Jurnal
SAINTIKOM, Vol. 7, No. 2, 2009, p.383
Linear Diah
Sitoresmi, Fuad, ‘Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Penggunaan Informasi Akuntansi Pada Usaha Kecil Dan Menengah (Studi Pada KUB Sido Rukun Semarang)’, Diponegoro Journal
Of Accounting, Volume 2, No. 3, 2013, p. 1-13
bagus..
BalasHapusizin ambil beberapa materinya yaa
dengan adanya informas akuntansi kita jadi dapat lebih mudah mengambil keputusan. itulah kenapa kita membutuhkan software akuntansi yang bisa memberikan informasi akuntansi secara cepat dan juga akurat
BalasHapus