Selasa, 16 Juni 2015

Peran Informasi Akuntansi



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Dewasa  ini  informasi merupakan  suatu komponen yang  sangat penting bagi perusahaan karena kunci sukses perusahaan sangat tergantung pada ketepatan keputusan yang diambil manajerial berdasarkan informasi yang  tersedia  pada  perusahaan  yang  bersangkutan.  Informasi  akuntansi  dibutuhkan  oleh  manajemen  dari berbagai jenjang organsiasi untuk menyusun rencana kegiatan perusahaan dimasa yang akan datang. Informasi akuntansi manajemen sangat bermanfaat bagi manajemen terutama pada tahap penganalisaan konsekuensi tiap alternatif tindakan yang digunakan dalam pengambilan keputusan,  sehingga memungkinkan memilih alternatif yang terbaik diantara alternatif tindakan yang dipertimbangkan.
Perkembangan perusahaan memiliki konsekuensi membawa perubahan,  seperti bertambah produk dan jasa  yang  ditawarkan  dan  dipasarkan,  bertambahnya  langganan,  bertambahnya  pegawai,  bertambahnya  dana yang  diperlukan  untuk modal  kerja  dan  investasi.  Sehingga  dengan waktu,  tenaga  dan  pikiran  yang  terbatas tidaklah memungkinkan  akuntansi  perusahaan  dapat menjalankan  dan mengawasi  aktivitas  usahanya  sendiri. Sebagai gantinya pimpinan mendelegasikan sebagaian tugasnya kepada bawahan.
Peranan akuntansi sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan ekonomi dan keuangan semakin disadari oleh semua pihak yang berkepentingan. Bahkan organisasi pemerintah pun, sekarang ini sedang berupaya untuk menerapkan konsep-konsep akuntansi pada pola manajemennya untuk tujuan pertanggungjawaban kegiatan. Itulah sebabnya, akuntansi semakin banyak dipelajari di berbagai lapisan masyarakat mulai dari siswa sekolah di pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi. Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar informasi yang diperlukan para manajer modern adalah informasi akuntansi. Oleh karena itu, para manajer dituntut untuk memiliki kemampuan menganalisis dan menggunakan data akuntansi.
Perkembangan  erekonomian yang semakin pesat inilah yang menuntut para pelaku ekonomi untuk lebih memahami data akuntansi yang dapat memberikan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam pengambilan keputusan ekonomi.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, masalah yang dapat dirumuskan antara lain:
1.2.1        Apa yang dimaksud dengan informasi akuntansi?
1.2.2        Bagaimana syarat-syarat informasi akuntansi yang diperlukan dalam manajemen bisnis?
1.2.3        Apa saja jenis-jenis dari informasi akuntansi yang berguna dalam manajemen bisnis?
1.2.4        Bagaimana peran dan manfaat informasi akuntansi bagi pelaku bisnis?
1.2.5        Bagaimana fungsi sistem informasi akuntansi (SIA) dalam sebuah organisasi bisnis?

1.3  Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1.3.1        Untuk mengetahui pengertian dari informasi akuntansi.
1.3.2        Untuk mengetahui syarat-syarat informasi akuntansi yang diperlukan dalam manajemen bisnis.
1.3.3        Untuk mengetahui jenis-jenis dari informasi akuntansi yang berguna dalam manajemen bisnis.
1.3.4        Untuk mengetahui peran dan manfaat informasi akuntansi bagi pelaku bisnis.
1.3.5        Untuk mengetahui fungsi sistem informasi akuntansi (SIA) dalam sebuah organisasi bisnis.






BAB II
PEMBAHASAN
2.1    Pengertian Informasi Akuntansi
Belkaoui (2000) mendefinisikan informasi akuntansi sebagai informasi kuantitatif tentang entitas ekonomi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam menentukan pilihan-pilihan diantara alternatif-alternatif tindakan. Penggunaan informasi akuntansi itu untuk perencanaan strategis, pengawasan manajemen dan pengawasan operasional (Anthony, 1965; Simons,1991).
Informasi akuntansi merupakan alat yang digunakan oleh pengguna informasi akuntansi untuk pengambilan keputusan, terutama pelaku bisnis (Nicholls dan Holmes, 1988:57). Sawers (2007) mendefinisikan informasi akuntansi sebagai informasi kuantitatif tentang entitas ekonomi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam menentukan pilihan-pilihan diantara alternatif-alternatif tindakan. Penggunaan informasi akuntansi digunakan untuk perencanaan strategis, pengawasan manajemen dan pengawasan operasional. Informasi akuntansi yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan manfaat bagi para pemakai adalah informasi akuntansi statutori, informasi anggaran, dan informasi akuntansi tambahan.

2.2    Syarat-syarat Informasi Akuntansi
Informasi akuntansi bisa dikatakan berkualitas bila memenuhi syarat -syarat berikut:
a.      Perbandingan antara manfaat dan biaya. Manfaat laporan informasi akuntansi paling tidak harus sama dengan biaya untuk membuat laporan tersebut. Biaya sebuah laporan akuntansi tidak boleh lebih besar daripada manfaat yang bisa diterima oleh pemakaian informasi tersebut.
b.      Dapat dimengerti. Informasi akuntansi dapat dimengerti oleh pemakai bila dinyatakan dalam bentuk dan istilah yang sesuai dengan tingkat pengetahuan pemakai.
c.       Relevan. Agar informasi akuntansi relevan, maka dipilih metode pengukuran dan pelaporan akuntansi keuangan yang sesuai dan bisa membantu para pemakai dalam pengambilan keputusan.
d.      Dapat diuji. Informasi akuntansi harus dapat diuji kebenarannya oleh para penguji independen dengan menggunakan metode pengukuran yang sama.
e.       Netral. Informasi akuntansi harus ditujukan pada kebutuhan umum pemakai, bukan pada kebutuhan dan kepentingan pihak-pihak tertentu.
f.       Menyajikan yang seharusnya. Informasi akuntansi bisa dipercaya, bila menyatakan yang sebenarnya atau menyajikan yang seharusnya.
g.      Nilai prediksi. Informasi akuntansi tentang posisi keuangan masa lalu memiliki nilai prediksi. Artinya, dapat dipakai sebagai dasar memprediksi atau meramalkan masa depan.
h.      Feedback (umpan balik). Umpan balik bisa berupa pembenaran atau penolakan terhadap perencanaan yang telah dibuat sebelumnya.
i.        Tepat waktu. Informasi akuntansi harus disampaikan tepat waktu agar dapat digunakan dalam pengambilan keputusan/kebijakan perusahaandan untuk mencegah tertundanya pengambilan keputusan/kebijakan.
j.        Dapat dibandingkan atau konsisten. Informasi akuntansi yang disajikan harus dapat memudahkan pemakai untuk membandingkannya dengan informasi sejenis dari perusahaan lain. Dan perbedaan informasi akuntansi yang diperoleh harus disebabkan oleh faktor keadaan ekonomi, bukan disebabkan oleh perbedaan prinsip atau metode/ prosedur.

2.3    Jenis-jenis Informasi Akuntansi
Informasi akuntansi pada dasarnya bersifat keuangan dan terutama digunakan untuk tujuan pengambilan keputusan, pengawasan dan impelementasi keputusan-keputusan perusahaan (Arnold and Hope, 1990). Agar data keuangan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan, maka data tersebut harus disusun dalam bentuk-bentuk yang sesuai.

Informasi akuntansi digolongkan menjadi tiga jenis (Anthony & Reece; 1989: 5) yaitu :
a.      Informasi Operasi
Informasi ini menyediakan data mentah bagi informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi manajemen. Informasi operasi yang terdapat pada perusahaan manufaktur antara lain: informasi produksi; informasi pembelian dan pemakaian bahan baku; informasi penggajian; informasi penjualan; dan lain-lain (Mulyadi, 1995 : 15).
b.      Informasi Akuntansi Manajemen
Menurut Anthony dan Reece (1989 : 6) informasi akuntansi yang khusus ditujukan untuk kepentingan manajemen disebut informasi akuntansi manajemen. Informasi ini digunakan dalam tiga fungsi manajemen, yaitu:
1)      perencanaan;
2)      implementasi;
3)      pengendalian.
Informasi akunatnsi manajemen ini dihasilkan oleh sistem pengolahan informasi keuangan yang disebut akuntansi manajemen (Mulyadi, 1995 ; Hansen & Mowen, 2005). Informasi akuntansi manajemen ini disajikan kepada manajemen perusahaan dalam berbagai laporan, seperti anggaran, laporan penjualan, laporan biaya produksi, laporan biaya menurut pusat pertanggungjawaban, laporan biaya menurut aktivitas, dan lain-lain.
c.       Informasi Akuntansi Keuangan
Informasi akuntansi keuangan digunakan baik oleh manajer maupun pihak eksternal perusahaan, dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (IAI, 2001).
Informasi akuntansi keuangan untuk pihak luar disajikan dalam laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan posisi keuangan. Pihak luar yang menggunakan laporan keuangan meliputi pemegang saham, kreditur, badan atau lembaga pemerintah, dan masyarakat umum dimana masing-masing pihak tersebut mempunyai kepentingan yang berbeda. Informasi ini disajikan dan disusun berdasarkan aturan dasar yang dinamakan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Standar akuntansi keuangan tersebut dipakai untuk menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan untuk pihak luar menyajikan suatu gambaran menyeluruh tentang kondisi keuangan dan hasil usaha suatu organisasi. Pihak manajemen memerlukan informasi akuntansi keuangan yang lebih rinci (Mulyadi, 1995 ; Hansen & Mowen, 2005).

Holmes dan Nicholls (1989) mengklasifikasikan informasi akuntansi dalam tiga jenis berdasarkan manfaatnya bagi para pemakai, yaitu:
1)      Statutory Accounting Information. Informasi yang harus disiapkan sesuai dengan peraturan yang ada. Handayani (2011) menyatakan bahwa Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah mengeluarkan suatu pedoman untuk penyusunan laporan keuangan jika disajikan kepada pihak luar perusahaan. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) berisikan metode atau teknik-teknik akuntansi yang dapat digunakan suatu perusahaan. Laporan keuangan menurut SAK terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan.
2)      Budgetary Information . Informasi akuntansi ini membantu manajemen untuk menjamin operasional perusahaan dijalankan sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan. Informasi akuntansi yang disajikan dalam bentuk anggaran berguna bagi pihak internal dalam perencanaan, penilaian dan pengambilan keputusan. Informasi akuntansi anggaran yaitu anggaran kas, anggaran penjualan, anggaran biaya produksi dan anggaran biaya operasi.
3)      Additional Accounting Information. Informasi akuntansi lain yang disiapkan perusahaan untuk meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer. Informasi tambahan meliputi laporan persediaan, laporan gaji karyawan, laporan jumlah produksi dan laporan biaya produksi.


2.4    Peran dan Manfaat Informasi Akuntansi bagi Pelaku Bisnis
Informasi akuntansi yang bermanfaat harus mempunyai kualitas informasi relevan dan reliable (Scott, 2011), mempunyai nilai dalam menambah pengetahuan, menambah keyakinan mengenai profitabilitas terealisasinya harapan dalam kondisi ketidakpastian; serta mengubah keputusan atau perilaku para pemakai (Suwarjono, 2008). Financial Accounting Standard Board/FASB (1980) berhasil menyusun standar kualitatif laporan melalui Standard Financial Accounting Concepts (SFAC) No 2 yang menunjukkan ”Qualitative Characteristics of Accounting Information”, dan merupakan syarat yang harus dipenuhi agar tujuan informasi sesuai dengan SFAC No 1 dapat tercapai.
Karakteristik kualitas informasi akuntansi menunjukkan laporan keuangan harus memiliki nilai-nilai sebagai berikut:
a.      Kualitas Primer. SFAC No 2 menyatakan kualitas yang membedakan informasi berguna dari informasi yang kurang berguna adalah relevan dan reliabel. Dua kualitas utama yang membuat informasi akuntansi berguna untuk pengambilan keputusan adalah: pertama, relevance. Relevansi informasi akuntansi harus dapat membuat perbedaan dalam suatu keputusan. Untuk menjadi relevan, informasi akuntansi harus mempunyai nilai prediktif, nilai umpan balik dan tepat waktu. Kedua, Reliable adalah informasi dapat diandalkan jika terbebas dari kesalahan, penyimpangan, serta merupakan penyajian yang jujur. Supaya reliabel, informasi akuntansi mempunyai karakteristik dapat diperiksa, kejujuran penyajian dan netral.
b.      Kualitas Sekunder. Informasi lebih berguna jika mempunyai karakteristik kualitas sekunder, yaitu: dapat dibandingkan dan konsistensi.
c.       Keterbatasan Laporan Keuangan. Informasi akuntansi bermanfaat jika harus mencapai tingkat minimum dari relevan dan reliabilitas. Hal ini menunjukkan suatu keterbatasan bagi manfaat informasi. Karakteristik keterbatasan adalah cost and benefit, dan materialitas.
Menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang menyelenggarakan maupun pihak-pihak diluar perusahaan. Kegunaan ini berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dan pertanggungjwaban. Informasi akuntansi digunakan oleh banyak pihak atau pengguna dengan masing-masing kepentingannya. Kepentingan antara satu pengguna dengan pengguna lainnya tidak sama sehingga informasi yang dicaripun berbeda. Para pengguna informasi akuntansi dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan besar, yaitu :
a.       Para pengguna yang berkepentingan langsung terhadap perusahaan : pemilik dan calon pemilik, kreditor dan calon kreditor, manajemen, karyawan dan calon karyawan dan pemerintah.
b.      Para pengguna yang berkepentingan tidak langsung terhadap perusahaan : analis dan konsultan keuangan, asosiasi dagang dan serikat buruh.
Penjelasan secara rinci adalah sebagai berikut :
1)      Pemilik dan Calon Pemilik
Setiap pemilik perusahaan atau pemegang saham menghendaki dana yang ditanamkan dapat terus berkembang. Pemilik perusahaan selalu mengevaluasi hasil operasi perusahaan dari waktu ke waktu, dan mengevaluasi posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu. Informasi akuntansi akan membantu untuk mengambil keputusan atas : tetap menanamkan modalnya, menambah, mengurangi atau justru menarik dana yang telah disetorkan, dan merupakan media untuk menaksir bagian laba yang akan diterimanya.
Sedangkan bagi calon pemilik atau calon pemegang saham informasi akuntansi digunakan sebagai tolok ukur tingkat keuntungan yang akan diperolehnya jika ia membeli saham perusahaan tertentu. Jenis informasi yang diperlukan : Neraca dan Laporan Rugi/Laba

2)      Kreditor dan Calon Kreditor
Kreditor adalah pihak yang memberikan kredit (pinjaman) kepada perusahaan. Kreditor berkepentingan terhadap keamanan dana yang dipinjamkannya dan tingkat penghasilan yang akan diperolehnya. Para Calon Kreditor perlu mengevaluasi laporan akuntansi sebelum memutuskan untuk memberikan pinjaman. Jenis informasi yang diperlukan : data tentang likuiditas, rentabilitas dan solvabilitas.


3)      Manajemen
Manajemen memiliki tanggung jawab atas kelangsungan hidup perusahaan. Bagi manajemen, akuntansi memiliki peranan yang penting dalam hal :
·         Melindungi harta perusahaan
·         Penyusunan rencana kegiatan perusahaan di masa yang akan datang
·         Pengukuran penghasilan perusahaan dalam kurun waktu tertentu
·         Pengawasan kegiatan perusahaan
Jenis Informasi yang diperlukan : catatan-catatan finansial masa lalu dan sekarang, hasil operasi perusahaan, serta perencanaan di masa yang akan datang.
4)      Karyawan dan Calon Karyawan
Kepentingan langsung karyawan terhadap perusahaan adalah upah yang sesuai dengan kontribusi yang disumbangkannya. Bagi calon karyawan informasi akuntansi dapat menunjukkan prospek perusahaan dan untung ruginya bekerja pada perusahaan tersebut. Jenis informasi yang diperlukan : penjelasan tentang rencana perusahaan serta hasil yang dicapai, dan laporan tentang usaha perbaikan fasilitas kesejahteraan karyawan.

5)      Pemerintah
Pemerintah berkepentingan terhadap :
·         Pembayaran pajak yang ditanggung perusahaan : Pajak Penghasilan Badan, maupun yang harus dihitung, dipungut, disetor dan dilaporkan oleh perusahaan seperti pajak Penghasilan Karyawan.
·         Ketaatan perusahaan terhadap peraturan-peraturan yang ditetapkan tentang pemberian upah minimum regional (UMR)
·         Penetapan kebijaksanaan tertentu.
Jenis informasi yang diperlukan : besarnya kewajiban pajak, data-data akuntansi yang bersangkutan dengan peraturan pemerintah yang menyangkut perusahaan.


2.5    Sistem Informasi Akuntansi
a.      Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dengan jelas terlebih dahulu perlu diketahui defenisi Sistem dan Informasi. Menurut Romney & Steinbart (2004:2) mendefenisikan “Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan”.
Sistem informasi menurut Hall (2001:7) adalah “rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada para pemakai”. Hal yang sama juga dinyatakan Laudon (2005 : 10) yaitu: ”Suatu sistem informasi dapat didefenisikan secara teknis sebagai satuan komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan (atau mendapatkan kembali), memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan kendali dalam suatu organisasi”.
Menurut Bodnar dan Hoopwood (2003 : 1) yaitu: “Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber-sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi”. Menurut Romney & Steinbart (2004:473) menyatakan bahwa “Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sumber daya manusia dan modal dalam organisasi yang bertanggung jawab untuk (1) persiapan informasi keuangan dan (2) informasi yang diperoleh dari mengumpulkan dan memproses berbagai transaksi perusahaan”.
Berdasarkan pengertian di atas, bahwa sistem informasi akuntansi itu mempunyai unsur, yaitu:
1)      Sumber daya, merupakan media yang menjadikan sebuah data, seperti manusia atau peralatan/mesin.
2)      Pemrosesan, merupakan media yang mengolah data dari input menjadi output. Pemrosesanlah yang mengubah data menjadi informasi.
3)      Informasi, merupakan hasil akhir dari pemrosesan suatu sistem. Informasi ini berbentuk dalam suatu format yang berisikan keterangan-keterangan yang dibutuhkan manajemen.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi itu adalah sebuah sistem pemrosesan yang menghasilkan keluaran dalam bentuk informasi mengenai akuntansi dengan menggunakan masukan input (data atau transaksi) untuk memenuhi tujuan tertentu pihak manajemen. Dalam pelaksanaannya sistem informasi akuntansi menerima input, disebut sebagai transaksi, yang kemudian dikonversi melalui berbagai proses menjadi output yang akan didistribusikan kepada pemakai informasi.
Proses tersebut dijelaskan dalam gambar berikut ini:


Sumber : James A.Hall, 2001.
Dalam hubungan dengan sistem informasi akuntansi, Hall (2001 : 9) memberikan pernyataan dengan transaksi yaitu : Transaksi dibagi menjadi dua kelas: transaksi keuangan dan transaksi non keuangan. Transaksi keuangan adalah sebuah peristiwa ekonomi yang mempengaruhi aktiva dan ekuitas suatu organisasi, direfleksikan dalam akunakunnya, dan diukur dalam satuan moneter. Transaksi non-keuangan: termasuk dalam sebuah peristiwa yang diproses sistem informasi organisasi yang tidak memenuhi defenisi sempit dari transaksi keuangan. Jadi dalam sistem informasi akuntansi tidak hanya mengolah data keuangan saja, data non keuangan juga diikutsertakan karena dapat pengambilan keputusan tidak hanya informasi keuangan saja yang diperlukan, informasi non keuangan tentang suatu kondisi dan keadaan juga dapat dipergunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

b.      Fungsi Sistem Informasi Akuntansi
Romney dan Steinbart (2004 : 3), menjelaskan tiga fungsi suatu sistem informasi akuntansi yaitu :
1)      Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas- aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai, dan pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang (review) hal-hal yang telah terjadi.
2)      Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan, san pengawasan.
3)      Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga asset-asset organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat dan andal.
Uraian tentang sistem informasi akuntansi di atas terlihat bahwa sistem informasi akuntansi akan menghasilkan informasi yang berguna bagi manajemen. Informasi merupakan data yang telah tersusun dan telah diproses untuk memberikan arti bagi pihak yang membutuhkannya. Informasi dapat berupa laporan bentuk tercetak maupun dalam bentuk digital atau komputer.
Setelah membahas tentang unsur yang terdapat dalam sistem informasi akuntansi maka selanjutnya akan dibahas mengenai karakteristik dari sistem informasi akuntansi. Karakteristik dari sistem informasi akuntansi yaitu:
1)      Merupakan suatu proses yang terorganisir dalam suatu perusahaan.
2)      Melakukan kegiatan mulai dari mengumpulkan data, mencatat, mengklasifikasikan, memproses, menganalisis hingga menjadi informasi keuangan yang relevan dan mengkomunikasikannya kepada piha-pihak yang berkepentingan baik intern maupun ekstern.
3)      Informasi keuangan yang dihasilkan menggambarkan kegiatan operasional dan manajemen perusahaan serta prestasi yang dicapai.
4)      Merupakan salah satu alat untuk pengawasan.

c.       Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Di samping memiliki karakteristik sistem informasi akuntansi juga memiliki tujuan yang akan dicapai. Sistem informasi akuntansi untuk setiap perusahaan akan berbeda namun umumnya memiliki tujuan yang sama, secara umum tujuan sistem informasi akuntansi dapat digambarkan sebagai berikut:
1)      Menyediakan informasi akuntansi yang diperlukan oleh pihak intern dan ekstern, seperti perpajakan, bank atau kreditur, pemerintah dan lembaga-lembaga lainnya yang berkaitan dengan perusahaan.
2)      Menyempurnakan pengawasan melalui organisasi, prosedur-prosedur dan cara-cara lain untuk mengamankan harta kekayaan perusahaan.
3)      Mengurangi biaya penyelenggaraan administrasi ke tingkat yang lebih rendah daripada nilai manfaatnya.
4)      Menyampaikan informasi yang dibutuhkan ke semua tingkat manajemen, pemilik, atau pemegang saham secara cepat dan tepat.
Selanjutnya Romney dan Steinbart (2004 : 38) menyatakan “Informasi yang disediakan sistem informasi akuntansi terbagi dalam dua kategori, yaitu laporan keuangan dan laporan manajerial”.
Laporan keuangan sebenarnya lebih menitik beratkan pada pengguna luar perusahaan dalam pengambil keputusan. Laporan manajerial merupakan laporan di luar laporan keuangan dimana prinsip dan kaitannya masih didalam konteks akuntansi. Laporan manajerial dapat berupa informasi operasional terinci terutama kinerja organisasi dan laporan atas pelaksanaan anggaran.



BAB III
PENUTUP
3.1    Kesimpulan
Informasi akuntansi sebagai informasi kuantitatif tentang entitas ekonomi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam menentukan pilihan-pilihan diantara alternatif-alternatif tindakan. Penggunaan informasi akuntansi itu untuk perencanaan strategis, pengawasan manajemen dan pengawasan operasional.
Informasi akuntansi haruslah memiliki syarat-syarat antara lain Perbandingan antara manfaat dan biaya, Dapat dimengerti, Relevan, Dapat diuji, Netral, Menyajikan yang seharusnya, Nilai prediksi, Feedback (umpan balik), Tepat waktu dan Dapat dibandingkan atau konsisten.
Informasi akuntansi digolongkan menjadi tiga jenis (Anthony & Reece; 1989: 5) yaitu Informasi Operasi, Informasi Akuntansi Manajemen, Informasi Akuntansi Keuangan. Selain itu, informasi akuntansi diklasifikasikan kedalam tiga jenis berdasarkan manfaatnya bagi para pemakai, yaitu: Statutory Accounting Information, Budgetary Information dan Additional Accounting Information.
Informasi akuntansi sangat bermanfaat bagi pihak intern perusahaan dalam merumuskan dan memutuskan kebijakan dalam pengelolaan bisnisnya, selain itu informasi akuntansi bermanfaat bagi pihak ekstern perusahaan.
Sistem informasi akuntansi itu adalah sebuah sistem pemrosesan yang menghasilkan keluaran dalam bentuk informasi mengenai akuntansi dengan menggunakan masukan input (data atau transaksi) untuk memenuhi tujuan tertentu pihak manajemen.

3.2    Saran
Semoga dengan membaca makalah ini, pembaca dapat mengetahui bagaimana peranan penting informasi akuntansi dalam pengelolaan bisnis khususnya keputusan yang berkaitan dengan aspek financial perusahaan.









DAFTAR PUSTAKA
Christiani Sudarmadji, Linda, Peranan Penggunaan Informasi Akuntansi Pada Kinerja Unit Bisnis dalam Berbagai Tingkatan Kompetisi Pasar, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, Vol. 1, No. 4, 2012, p.49

Hall, James A., (2001), ’Sistem Informasi Akuntansi Edisi Pertama’, Salemba Empat, Jakarta

Irfani, Halizah Dan Muhammad Dahria, ‘Peran Akuntansi Dalam Operasi Bisnis, Jurnal SAINTIKOM, Vol. 7, No. 2, 2009, p.383

Linear Diah Sitoresmi, Fuad, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Informasi Akuntansi Pada Usaha Kecil Dan Menengah (Studi Pada KUB Sido Rukun Semarang), Diponegoro Journal Of Accounting, Volume 2, No. 3, 2013, p. 1-13

2 komentar:

  1. bagus..
    izin ambil beberapa materinya yaa

    BalasHapus
  2. dengan adanya informas akuntansi kita jadi dapat lebih mudah mengambil keputusan. itulah kenapa kita membutuhkan software akuntansi yang bisa memberikan informasi akuntansi secara cepat dan juga akurat

    BalasHapus