Senin, 30 Maret 2015

Aktivitas Bisnis Memperhatikan Kondisi Perekonomian


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Perekonomian suatu negara sangat ditentukan melalui seberapa intens aktivitas ekonomi negara tersebut. Suatu negara dikatakan maju dari segi ekonomi apabila kegiatan ekonomi berjalan stabil serta terus meningkat tiap tahunnya. Peningkatan kualitas di sektor bisnis merupakan salah satu faktor penentu kemajuan ekonomi suatu negara.
Aktivitas bisnis merupakan fenomena yang sangat kompleks karena mencakup berbagai bidang baik hukum, ekonomi, dan politik. Dalam kehidupan masyarakat sering kali dapat dilihat bahwa aktivitas manusia dalam dunia bisnis secara tidak langsung merupakan usaha untuk meningkatkan perekonomian negara.
Sebagai aktivitas yang diorientasikan untuk memperoleh keuntungan secara ekonomis, kegiatan bisnis merupakan bidang yang sangat luas dan terkait dengan bidang-bidang lainnya. Perubahan kondisi atau kebijakan dalam bidang lain akan selalu mempengaruhi kondisi bisnis yang ada. Kegiatan bisnis, terlebih yang berskala besar, akan sangat dipengaruhi lingkungan nasional, budaya, hukum, politik, teknologi, hankam, dan lain-lain khususnya lingkungan makro ekonomi.
Kondisi saling ketergantungan tersebut merupakan alasan kuat bagi pemerintah bersama-sama dengan seluruh komponen masyarakat, untuk selalu berusaha meningkatkan aktivitas bisnis tersebut, baik bagi bisnis lokal, domestik, maupun asing.
Semakin banyaknya kegiatan ekonomi yang dilakukan, tentu saja akan berbanding lurus dengan semakin cepatnya pertumbuhan perekonomian negara. Dengan demikian sektor riil akan semakin bergerak dan pada akhirnya tujuan pembangunan akan semakin tercapai.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas masalah yang dapat dirumuskan antara lain, sebagai berikut:
1.      Apa definisi dari bisnis dan aktivitas bisnis?
2.      Faktor –faktor apa saja yang mempengaruhi aktivitas bisnis?
3.      Bagaimana kendala aktivitas bisnis dalam memajukan perekonomian Indonesia?
4.      Bagaimana kegiatan bisnis dilaksanakan dengan memeperhatikan perekonomian?
5.      Bagaimana hubungan aktivitas bisnis dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia?

1.3  Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini antara lain, sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui definisi dari bisnis dan aktivitas bisnis.
2.      Untuk mengetahui faktor –faktor yang mempengaruhi aktivitas bisnis.
3.      Untuk mengetahui kendala aktivitas bisnis dalam memajukan perekonomian Indonesia.
4.      Untuk mengetahui bagaimana kegiatan bisnis dilaksanakan dengan memeperhatikan perekonomian.
5.      Untuk mengetahui hubungan aktivitas bisnis dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia.










BAB II
PEMBAHASAN
2.1    Definisi Bisnis dan Aktivitas Bisnis
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.
Proses bisnis (business process) dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari proses dan berisi kumpulan aktifitas (tasks) yang saling berelasi satu sama lain untuk menghasilkan suatu keluaran yang mendukung pada tujuan dan sasaran strategis dari organisasi.
Suatu proses bisnis yang baik harus memiliki tujuan-tujuan seperti   mengefektifkan, mengefisienkan dan membuat mudah untuk beradaptasi pada proses-proses didalamnya. Artinya proses bisnis tersebut harus merupakan proses bisnis yang berorientasikan pada jumlah dan kualitas produk output, minimal dalam menggunakan sumber daya dan dapat beradaptasi sesuai dengan kebutuhan bisnis dan pasar. Proses bisnis juga mengacu kepada cara unik dimana manajemen memilih untuk mengkoordinasi pekerjaan. Setiap bisnis dapat dilihat sebagai sekumpulan proses bisnis. Beberapa dari proses ini adalah bagian dari proses yang mencakup lebih besar,
Sebagai contoh, hampir semua bisnis memiliki cara untuk mempekerjakan karyawan. Proses untuk mempekerjakan karyawan adalah proses bisnis dalam artian bahwa hal itu adalah seperangkat aktivitas yang digunakan perusahaan untuk mempekerjakan karyawan baru. Proses bisnis dalam mempekerjakan dapat diuraikan menjadi sejumlah langkah berbeda seperti periklanan tempat, menghubungi agen pekerjaan, mengumpulkan surat lamaran, mengkaji surat lamaran, mewawancarai kandidat, memeringkat kandidat, membuat keputusan kepegawaian dan melibatkan karyawan pada system kepegawaian seperti penggajian, kesehatan dan pension. Pada beberapa bisnis, proses ini dapat berjalan dengan cepat dan sangat efisien. Salah satu tujuan utama dari system informasi adalah untuk memungkinkan proses bisnis yang lebih efisien.
Kinerja perusahaan tergantung pada seberapa baik proses bisnis dirancang dan dikoordinasikan. Proses bisnis perusahaan dapat menjadi sumber kekuataan kompetitif jika dapat memungkinkan perusahaan untuk berinovasi atau untuk menjalankannya dengan lebih baik dari pesaingnya. Proses bisnis juga dapat menjadi kewajiban jika berdasarkan kepada cara bekerja yang telah usang yang menghalangi kewaspadaan dan efisiensi organisasi.
Banyak proses bisnis yang terikat dengan wilayah fungsional tertentu. Sebagai contoh fungsi penjualan dan pemasaran akan bertanggung jawab untuk mempekerjakan karyawan. Berikut gambaran beberapa proses bisnis umumnya untuk setiap wilayah fungsional bisnis.

2.2    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Bisnis
Faktor-faktor yang mempengaruhi iklim-iklim bisnis di Indonesia antara lain :
1.    Inflasi
Dalam ilmu ekonomi inflasi adalah proses naiknya harga barang-barang secara umum dan terus menerus berkaitan dengan mekanisme pasar, antara lain : konsumsi masyarakat yang meningkat atau adanya ketidaklancaran distribusi barang. Definisi lainnya adalah proses menurunya nilai mata uang secara kontinu. Ini adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi rendahnya suatu harga. Berdasarkan penyebabnya, inflasi dibagi menjadi 2 jenis yaitu ;
a.       Demand Pull Inflation terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan dimana biasanya dipicu oleh membanjirnya likuiditas di pasar sehingga terjadi permintaan yang tinggi dan memicu perubahan pada tingkat harga.  Misalnya, karena bertambahnya pengeluaran pemerintah yang dibiayai oleh pengeluaran negara atau kenaikan permintaan luar negeri terhadap barang-barang ekspor atau bertambahnya pengeluaran investasi swasta karena kredit murah.
b.      Cost Push Inflation terjadi akibat adanya kelangkaan produksi dan/atau juga termasuk adanya kelangkaan distribusi, walau permintaan secara umum tidak ada perubahan yang meningkat secara signifikan. Bisa jadi karena kenaikan harga sarana yang didatangkan dari luar negeri atau kenaikan harga bahan bakar (minyak).
Sedangkan berdasarkan asal dari inflasi, maka bisa digolongkan menjadi;
a.       Domestic Inflation, berasal dari dalam negeri. Misalnya karena defisit anggaran belanja yang disebabkan oleh percetakan uang, panen gagal, dll
b.      Imported Inflation, berasal dari luar negeri, timbul karena kenaikan harga barang-barang diluar negeri atau di negara-negara langganan berdagang kita. Penularannya bisa melalui kenaikan harga barang ekspor.
Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator. Inflasi dibagi menjadi 4 golongan yaitu :
a.       Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun)
b.      Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun)
c.       Inflasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun)
d.      Hiperinflasi (lebih dari 100% / tahun)
IHK (Indeks Harga Konsumen) merupakan indikator yang paling sering digunakan untuk mengambarkan pergerakan suatu harga. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukan pergerakan harga dari paket barang dan jasa yang sering dikonsumsi.
2.    Pengangguran
Menurut Sukirno (2004: 28) pengangguran adalah jumlah tenaga kerja dalam perekonomian yang secara aktif mencari pekerjaan tetapi belum memperolehnya. Selanjutnya International Labor Organization (ILO) memberikan definisi pengangguran yaitu:
·         Pengangguran terbuka adalah seseorang yang termasuk kelompok penduduk usia kerja yang selama periode tertentu tidak bekerja, dan bersedia menerima pekerjaan, serta sedang mencari pekerjaan.
·         Setengah pengangguran terpaksa adalah seseorang yang bekerja sebagai buruh karyawan dan pekerja mandiri (berusaha sendiri) yang selama periode tertentu secara terpaksa bekerja kurang dari jam kerja normal, yang masih mencari pekerjaan lain atau masih bersedia mencari pekerjaan lain/tambahan (BPS, 2001: 4).
Sedangkan menurut Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) menyatakan bahwa:
a.         Setengah pengangguran terpaksa adalah orang yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu yang masih mencari pekerjaan atau yang masih bersedia menerima pekerjaan lain.
b.        Setengah pengangguran sukarela adalah orang yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu namun tidak mencari pekerjaan dan tidak bersedia menerima pekerjaan lain (BPS, 2000: 14).
Berdasarkan kepada faktor-faktor yang menimbulkannya, pengangguran dibedakan kepada tiga jenis, yaitu (Simanjuntak, 1998: 14):
a.         Pengangguran friksional adalah pengangguran yang terjadi akibat kesenjangan waktu, informasi, maupun kondisi geografis antara pencari kerja dan lowongan kerja.
b.        Pengangguran struktural adalah pengangguran yang terjadi karena pencari kerja tidak memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk lowongan pekerjaan yang ada.
c.         Pengangguran musiman adalah pengangguran yang terjadi karena pergantian musim. Pengangguran berkaitan dengan fluktuasi kegiatan ekonomi jangka pendek, terutama terjadi di sektor pertanian.
Untuk mengelompokkan masing-masing pengangguran tersebut perlu diperhatikan dimensi-dimensi yang berkaitan dengan pengangguran itu sendiri, yaitu (Bakir, 1984: 35):
1.      Intensitas pekerjaan (yang berkaitan dengan kesehatan dan gizi makanan).
2.      Waktu (banyak di antara mereka yang bekerja ingin bekerja lebih lama).
3.      Produktivitas (kurangnya produktivitas seringkali disebabkan oleh kurangnya SDM)
Berdasarkan dimensi di atas pengangguran dapat dibedakan atas (BPS, 2000: 8) yaitu:
a.       Pengangguran terbuka, baik terbuka maupun terpaksa. Secara sukarela, mereka tidak mau bekerja karena mengharapkan pekerjaan yang lebih baik. Sedangkan pengangguran terpaksa, mereka mau bekerja tetapi tidak memperoleh pekerjaan.
b.      Setengah pengangguran (under unemployment) yaitu mereka yang bekerja di mana waktu yang mereka pergunakan kurang dari yang biasa mereka kerjakan.
c.       Tampaknya mereka bekerja, tetapi tidak bekerja secara penuh. Mereka tidak digolongkan sebagai pengangguran terbuka dan setengah pengangguran. Yang termasuk dalam kategori ini adalah:
-          Pengangguran tak kentara (disguised unemployment).
-          Pengangguran tersembunyi (hidden unemployment).
-          Pensiunan awal.

3.      Tabungan dan investasi
Tabungan merupakan bagian dari pendapatan yang tidak digunakan untuk konsumsi. Tabungan biasanya disimpan dibank dalam bentuksaving (tabungan), demand deposit (giro), dan deposit (deposito). Ada pula tabungan yang digunakan untuk mendapatkan aktiva-aktiva keuangan atau fisik, misalnya saham, sebagai balas jasanya mendapatkan deviden,bunga, dan penerimaan sewa. Faktor yang mempengaruhi ;
a.         Pendapatan Masyarakat
Pendapatan sangat berpengaruh terhadap tingkat tabungan. Semakinbesar pendapatan semakin besar dorongan untuk menabung sebagiandari pendapatan.
b.        Tinggi rendahnya suku bunga 
Tingkat suku bunga juga sangat berpengaruh terhadap tingkattabungan karena semakin tinggi tingkat suku bunga maka masyarakatakan semakin bersemangat untuk menabung.
c.         Kepercayaan terhadap bank
Apabila suatu bank tidak dipercaya maka tingkat tabungan akan menurun.

4.      Pemerintah
Tidak ada satu negarapun di dunia ini yang tidak melibatkan peran pemeritah dalam sistem perekonomiannya. Tidak juga di negara yang menganut sistem kapitalis, yang menghendaki peran swasta lebih dominan dalam mengelola perekonomiannya. Karena di dunia ini tidak ada satupun negara yang menerapkan sistem kapitalis murni. Menurut Adam Smith, ahli ekonomi kapitalis mengatakan peranan pemerintah hanya meliputi tiga fungsi saja, yaitu:
-          Memelihara keamanan dan pertahanan dalam negeri
-          Menyelenggarakan peradilan
-          Menyediakan barang-barang yang tidak bisa disediakan oleh pihak swasta
Dalam masa sekarang ini, banyaknya perkembangan dan kemajuan akibat semakin majunya teknologi dan banyaknya penemu-penemu baru serta semakin terbukanya perekonomian antar negara, menyebabkan begitu banyak kepentingan yang saling terkait dan berbenturan.  Hal ini menyebabkan peranan pemerintah sangat dibutuhkan dalam penyelenggaraan perekonomian, karena tidak semua bidang perekonomian bisa dilaksanakan oleh pihak swasta. Dengan demikian dalam sistem perekonomian modern, peranan pemerintah dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu:
a.      Peranan Alokasi
Peranan alokasi oleh pemerintah ini sangat dibuthkan terutama dalam hal penyediaan barang-barang yang tidak dapat disediakan oleh swasta yaitu barang-barang umum atau disebut juga barang publik. Karena dalam sistem perekonomian suatu negara, tidak semua barang dapat disediakan oleh swasta dan dapat diperoleh melalui sistem pasar. Dalam hal seperti ini maka pemerintah harus bisa menyediakan apa yang disebut barang publik tadi. Tidak dapat tersedianya barang-barang publik tersebut melalui sistem pasar disebut dengan kegagalan pasar. Hal ini dikarenakan manfaat dari barang tersebut tidak dapat dinikmati hanya oleh yang memiliki sendiri, tapi dapat dimiliki/dinikmati pula oleh yang lain, dengan kata lain, barang tersebut tidak mempunyai sifat pengecualian seperti halnya barang swasta.
b.      Peranan Distribusi
Peranan distribusi ini merupaka peranan pemerintah sebagai distribusi pendapatan dan kekayaan. Tidak mudah bagi pemerintah dalam menjalankan peranan ini, karena distribusi ini berkaitan erat dengan dengan masalah keadilan. Sedangkan masalah keadilan sudah ini sudah terlalu kompleks, sebab keadilan ini merupakan satu masalah yang bisa ditinjau dari berbagai presepsi, bahkan masalah keadilan ini juga tergantung dari pandangan masyarakat terhadap keadilan itu sendiri, karena keadilan itu merupakan masalah yang relatif dan dinamis. Kegiatan dalam mengadakan redistribusi pendapatan atau mentransfer penghasilan ini memberikan koreksi terhadap distribusi penghasilan yang ada dalam masyarakat
c.       Peranan Stabilisasi
Kegiatan menstabilisasikan perekonomian yaitu dengan menggabungkan kebijakan-kebijakan moneter dan kebijakan-kebijakan lain seperti kebijakan fiskal dan perdagangan untuk meningkatkan atau mengurangi besarnya permintaan agregat sehingga dapat mempertahankan fullemployment dan menghindari inflasi maupun deflasi. Peranan tabilisasi pemerintah dibutuhkan jika terjadi gangguan dalm menstabilkan perekonomian, seperti: terjadi deflasi, inflasi, penurunan permintaan/penawaran suatu barang, yang nantinya masalah-masalah tersebut akan mengangkibatkan timbulnya masalah yang lain secara berturut-turut, seperti pengangguran, stagflasi, dll.



5.      Produktifitas
Produktivitas, khususnya produktivitas tenaga kerja memiliki hubungan langsung dan positif dengan pertumbuhan ekonomi. Produktivitas tenaga kerja meningkat berarti jumlah kerja yang sama seperti sebelumnya dapat menghasilkan lebih sekarang. Seiring dengan peningkatan produktivitas tenaga kerja, output yang dihasilkan yaitu, peningkatan produksi  Seiring dengan peningkatan produktivitas tenaga kerja, begitu pula pendapatan dengan tenaga kerja. Jadi kenaikan konsumsi mereka, yang mengarah ke peningkatan permintaan agregat perekonomian.
Dari kelima faktor di atas, yang paling mendominasi dan sangat berpengaruh adalah inflasi dan pengangguran. Semakin mahalnya harga barang dan jasa di pasaran, akan mengakibatkan penurunan jumlah permintaan/pembelian sehingga jika terjadi penurunan permintaan/pembelian maka akan mengakibatkan penurunan penghasilan perusahaan yang berdampak pada terhambatnya pembayaran gaji/upah para pegawainya. Jika hal ini berlarut-larut, besar kemungkinan akan terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK). Oleh karena itu, lima faktor di atas harus berjalan beriringan dan seimbang.
Selain faktor-faktor di atas, terdapat juga variabel-variabel yang mempengaruhi dunia bisnis, yaitu :
  1. Variabel Ekonomi. Berkaitan erat dengan indikator ekonomi yang bersifat umum mengukur tabungan, investasi, produktivitas, lapangan kerja, kegiatan pemerintah, transaksi perdagangan internasional, pendapatan, produk nasional dan lain sebagainya.
  2. Variabel Teknologi. Kemajuan di bidang teknologi yang berubah-ubah dari waktu ke waktu yang terkadang sangat cepat sangat mempengaruhi dunia usaha. Perusahaan yang statis dan tidak mengikuti perkembangan teknologi cenderung tertinggal dibandingkan dengan perusahaan yang terus menerus melakukan adaptasi teknologi untuk membuat operasional usah menjadi lebih efektif dan efisien.
  3. Variabel Politik. Faktor-faktor yang terkait dengan kondisi atau iklim perpolitikan di suatu daerah.
  4. Variabel Sosial
-          Faktor demografik/demografis : seperti jumlah, komposisi, dan pertumbuhan penduduk suatu wilayah atau area.
-          Faktor gaya hidup : selera masyarakat, trend yang sedang digandrungi, dan lain sebagainya.
-          Faktor nilai sosial : adat-istiadat, norma yang berlaku, kebiasaan, dan lain-lain.

2.3    Kendala Aktivitas Bisnis dalam Memajukan Perekonomian
Permasalahan bisnis muncul sebagai akibat dari adanya tantangan yang ada, seperti teknologi, sosial, politik, dan lingkungan.
1.      Teknologi
Daya saing perusahaan pada era globalisasi ini secara signifikan sangat ditentukan oleh kemauan dan kemampuan dalam menerapkan teknologi. Teknologi akan sangat menentukan keberhasilan perusahaan dalam menguasai pasar, menghasilkan laba, dan bertahan hidup. Teknologi yang ada sifatnya mudah usang (out of date) sebagai akibat dari inovasi yang semakin maju dan semakin cepat sehingga siapa pun pengusaha atau perusahaan yang tidak secara cepat mengimbangi perkembangan teknologi akan ditinggalkan pasar. Sebagai contoh produsen telepon seluler yang agak lambat mengeluarkan modelnya akan ditinggalkan oleh konsumen (Nokia merupakan pemimpin pasar dan yang lainnya, seperti Siemen, Motorola hanya sebagai pengikut pasar).
2.      Sosial dan Budaya
Masalah jumlah penduduk, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan merupakan variabel-variabel yang secara langsung ataupun tidak langsung akan mempengaruhi keberhasilan usaha. Jumlah penduduk yang besar dilihat dari sisi pemasaran merupakan peluang yang sangat berarti apalagi apabila didukung dengan adanya peningkatan pendapatan. Namun, sebaliknya apabila jumlah penduduk tersebut tidak diimbangi dengan peningkatan pendapatan dapat saja merupakan hambatan dalam kegiatan bisnis, seperti adanya penjarahan, gangguan terhadap produksi dan lain-lain. Adanya jumlah penduduk juga akan berakibat terhadap kemudahan di dalam memperoleh tenaga kerja. Peningkatan pendidikan dapat saja berpengaruh terhadap selera konsumen dan pada umumnya semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin memperhatikan segi kualitas daripada segi harga. Budaya yang dianut oleh masyarakat akan dapat mempengaruhi keberhasilan usaha. Pada daerah yang memiliki budaya kerja keras pengusaha tidak akan menemui kesulitan di dalam merekrut tenaga-tenaga produktif dan memiliki kemampuan untuk menghasilkan produk yang berkualitas, tetapi tidak demikian dengan masyarakat yang rendah etos kerjanya. Faktor budaya juga akan sangat berpengaruh terhadap daya beli terhadap produk, masyarakat yang berbudaya konsumtif merupakan peluang pasar yang menjanjikan dibandingkan dengan masyarakat yang tidak konsumtif. Dimensi sosial budaya ini hendaknya tidak dibatasi pada lingkup yang lebih sempit, tetapi dapat diarahkan pada lingkup yang lebih luas, terutama untuk aspek pemasaran (selain produsen lokal juga bertindak sebagai produsen global).
3.      Politik
Bagi wirausahawan, perkembangan politik pada suatu negara merupakan sesuatu yang tidak dapat diabaikan begitu saja. Kebijakan pemerintah tentang perbankan, perpajakan, perdagangan antardaerah atau antarnegara, arah pembangunan ekonomi, perjanjian antarnegara akan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan usaha.
4.      Lingkungan
Isu lingkungan merupakan suatu isu yang sudah mendunia karena lingkungan tempat kita hidup akan mengalami kerusakan bila tidak ada upaya-upaya yang arif dan bijaksana. Kita mengenal ada istilah membangun tanpa merusak, yang merupakan salah satu solusi agar kelestarian alam ini dapat terus terjaga. Walaupun demikian, tampaknya dengan berbagai upaya yang terus dilakukan kerusakan lingkungan, seperti pencemaran udara, air, kerusakan hutan, musnahnya keragaman hayati terus saja terjadi dan sepertinya tak dapat dielakkan.

2.4  Pelaksanaan Kegiatan dengan Memeperhatikan Kondisi Ekonomi
Suatu perusahaan menjalankan berbagai aktivitas untuk menyediakan produk atau jasa yang dapat dijual dan menghasilkan pengembalian investasi yang memuaskan. Laporan keuangan perusahaan berikut pengungkapannya menginformasikan empat aktivitas utama perusahaan yaitu perencanaan, operasional, investasi dan pembiayaan. Masing-masing aktivitas bisnis utama ini penting untuk dipahami sebelum kita dapat menganalisis laporan keuangan perusahaan secara efektif.
Aktivitas perencanaan suatu perusahaan pada dasarnya mengimplementasikan tujuan dan sasaran tertentu yang terdapat dalam rencana bisnis (business plan). Business plan mendeskripsikan maksud, strategi dan taktik untuk aktivitasnya. Business plan membantu manajemen untuk memusatkan usaha mereka dan mengidentifikasi kesempatan dan hambatan yang diharapkan. Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber informasi dapat mengukur keandalan peluang bisnis dan strategi perusahaan, dan memahami dengan lebih baik kegiatan operasional.
Aktivitas operasional mencerminkan pelaksanaan business plan yang terdapat dalam aktivitas investasi dan pembiayaan. Aktivitas operasional setidaknya mencakup lima komponen yaitu penelitian dan pengembangan, pembelian, produksi, pemasaran dan administrasi. Aktivitas operasional perusahaan ini merupakan sumber utama laba perusahaan. Analisis atas angka laba dan bagian komponennya, mencerminkan kesuksesan perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya secara efektif dan efisien.
Aktivitas investasi mengacu pada perolehan dan pemeliharaan investasi dengan tujuan menjual produk dan menyediakan jasa, dan untuk tujuan menginvestasikan kelebihan kas. Investasi dalam tanah, bangunan, peralatan, hak legal (paten, lisensi, hak cipta), persediaan, human capital (manajemen dan karyawan), dan sistem informasi adalah untuk menjalankan operasional bisnis perusahaan. Aset ini dikenal dengan nama sset operasional (operating assets). Perusahaan juga sering secara temporer atau permanen menginvestasikan kelebihan kasnya dalam bentuk efek seperti saham ekuitas, obligasi dan reksa dana atau dikenal dengan sitilah sset keuangan (financial assets).
Aktivitas pembiayaan adalah teknik atau metode yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan uang untuk membayar kebutuhan seperti membeli bahan baku untuk produksi, membayar pegawai, mengakuisisi perusahaan dan teknologi, dan untuk penelitian dan pengembangan. Perusahaan harus berhati-hati dalam perolehan dan pengelolaan sumber daya keuangan. Keputusan tentang komposisi aktivitas pembiayaan tergantung pada kondisi di pasar keuangan.

Aktivitas bisnis yang meliputi produksi, distribusi, perdagangan dalam negeri haruslah berjalan dengan memperhatikan kondisi perekonomian, lebih-lebih bagi pelaku bisnis yang bergerak dalam skala internasional (bisnis internasional).
Aktivitas bisnis harus memperhatikan beberapa aspek dalam kondisi ekonomi sehingga pelaku bisnis dapat membuat  prediksi dalam menjalankan bisnisnya. Aspek kondisi ekonomi antara lain :
1.      Nilai tukar
2.      Tingkat inflasi
3.      Tingkat suku bunga
4.      Pertumbuhan ekonomi

2.5  Hubungan Aktivitas Bisnis dengan Perekonomian Indonesia
Hubungan ekonomi dan bisnis pada dasarnya saling berkesinambungan sekali yaitu dalam ekonomi dapat kita melihat bentuk nyata dari material yang kita dapatkan dari hasil kita melakukan aktivitas berbisnis. Kegiatan Bisnis dan Kondisi Perekonomian sebuah negara memiliki hubungan yang erat dan dinamis. Griffin,R & Ebert, R., mengungkapkan bahwa pengaruh-pengaruh kekuatan perekonomian pada bisnis dan Pengaruh-pengaruh bisnis pada perekonomian adalah dinamis.
Bisnis dan perekonomian saling mempengaruhi. Landasan perekonomian yang baik, dimana mata uangnya stabil, kebijakan pemerintahnya mendukung suasana investasi, dan kondisi sosial politiknya memberikan kepastian, memberikan situasi yang kondusif bagi bisnis untuk berkembang dengan baik. Bisnis yang berkembang, ditandai dengan produktivitas tenaga kerja yang tinggi dan niat baik penanam modal untuk mengembangkan dan melakukan reinvestasi akan semakin memperkuat perekonomian sebuah negara.
Jadi, semakin banyaknya kegiatan ekonomi/ bisnis yang dilakukan, tentu saja akan berbanding lurus dengan semakin cepatnya pertumbuhan perekonomian negara. Dengan demikian sektor riil akan semakin bergerak dan pada akhirnya tujuan pembangunan akan semakin tercapai.



BAB III
PENUTUP
3.1    Simpulan
Perkembangan bisnis di Indonesia secara khusus dan di dunia secara umum telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Perkembangan dunia usaha ini menyebabkan makin tajamnya persaingan, oleh sebab itu perusahaan harus mampu mempertahankan kelangsungan bisnisnya sesuai visi, misi dan tujuannya.
Aktivitas/ kegiatan bisnis tentunya harus memperhatikan kondisi perekonomian suatu Negara. Dengan melihat situasi perekonomian negara, pelaku bisnis bisa memprediksi peluan dan ancaman yang mungkin terjadi. 
Bisnis dan perekonomian memiliki hubungan timbal balik dan saling ketergantungan. Kegiatan bisnis berbanding lurus dengan perekonomian Indonesia, semakin tinggi intensitas kegiatan bisnis maka semakin cepat pertumbuhan ekonomi Indonesia.

3.2    Saran
Semoga dengan membaca makalah ini, pembaca dapat mengetahui bagaimana hubungan kegiatan bisnis dengan perekonomian di Indonesia. Kegiatan bisnis haruslah ditunjang dengan teknologi yang semakin berkembang untuk menghadapi persaingan. Pemerintah harus membuat kebijakan yang mendorong  lancarnya kegiatan bisnis.







DAFTAR PUSTAKA


2 komentar:

  1. Assalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua,SAYA IBU SUKMAWATI Sengaja ingin menulis
    sedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang
    kesulitan masalah keuangan, Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa
    Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar
    2M saya sters hampir bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa
    melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu
    dengan AKI_SAKTI, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 1 MINGGU
    saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi AKI_SAKTI
    kata BELIAU pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan
    penarikan uang gaib 7Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti
    dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 7M yang saya
    minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya
    buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada.
    Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya
    sering menyarankan untuk menghubungi AKI_SAKTI DI NOMOR 085_242_421_477
    agar di berikan arahan. jika ingin seperti saya coba hubungi AKI_SAKTI pasti akan di bantu Oleh Beliau

    BalasHapus
  2. ARE YOU IN NEED OF A PROFESSIONAL HACKER?(CATCHING A CHEATING SPOUSE, RECOVERY OF LOST FUNDS, WEBSITE HACK...)
    High prolific information and Priviledges comes rare as i would be sharing with you magnificent insight you wish you heard years before now. As it's been understood that what people don't see, they will never know.
    Welcome to the Global KOS hacking agency where every request on hacking related issues are met within a short period of time.
    If your shoe fits in any of the requested services below, you will be assigned to a designated professional hacker who is systematically known for operating on a dark web V-link protocol.
    The manual operation of this hackers is to potentially deploy a distinguished hacking techniques to penetrating computers and various type of database system to meet your request. Penetration of computing systems are achieved using software tools like Ransomeware, SQL/Keylogger injection. botnet, trojan and DDOS attacks.
    Providing value added services to clients as a hacker has been our sustaining goal.
    Are you faced with cyber challenges like
    ● Hacking into the mobile phone of a cheating spouse.✅ This type of hack helps you track every move of your cheater as we are bent on helping you gain full remote access into the cheater's mobile phone using a trojan clone cracking system to penetrate their social media platforms like Facebook, whatsapp, snapchat etc.
    ●Recovery of lost funds:✅.It saddens our mind when client expresses annoyance or dissatisfaction of unethical behaviours of scammers.
    with a diverse intercall XX breacher software enables you track the data location of a scammer. Extracting every informations on the con database, every requested information required by the Global KOS would be used to tracking every transaction, time and location of the scammer using this systematic courier tracking base method.
    ●Credit Score Upgrade:✅Due to our transformed changes on Equifax tracking , upgrading of credit score are backed by our cyber tech breaching licence, This hacking process drastically generates you an undestructive higher credit score which correlates to a higher level of creditworthiness. The time frame for upgrading a credit score requires eighteen(18) hours
    ● BITCOIN GENERATOR:✅ (Higher job profile). This involves using the ANTPOOL Sysytem drifting a specialized hardware and software implementing tool in slot even-algorithms to incentivize more coins into your wallet which in turn generates more coins exponentially like a dream at specified intervals.
    Other suberb services rendered by the globalkos are
    • Email hacks📲
    • Hacking of websites.📲
    • Uber free payment hacks.📲
    • website hack.📲
    Our strength is based on the ability to help you fix cyber problems by bringing together active cyber hacking professionals in the GlobalkOS to work with.
    For more inquiries and prolific Hacking services visit
    Clarksoncoleman(at)gmail • com.
    Theglobalkos(at)gmail •com.
    ©Global KOS™
    2030.

    BalasHapus