BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Secara
global, lingkungan dunia usaha saat ini
berada dalam masa transisi dari era
revolusi industri menuju era
revolusi informasi dan komunikasi. Komunikasi informasi makin bernutu dan makin cepat
menyebabkan perubahan lingkungan yang cepat, dinamik dan rumit. Perubahan
tersebut tidak hanya bersifat evolusioner, namun seringkali bersifat
revolusioner. Pada saat ini tejadi perkembangan teknologi dalam tiga sektor
utama yaitu (1) teknologi transportasi ; (2) teknologi manufaktur; (3)
teknologi informasi dan komunikasi.
Perkembangan
teknologi transportasi memungkinkan produk yang berupa
barang dan jasa mengalir dari bagian dunia yang satu ke bagian dunia yang lain
dengan jumlah relative besar, dalam waktu yang relative singkat serta dalam
harga yang relative murah.
Dalam bidang
pemanufakturan timbul teknologi pemanufakturan maju (advanced manufacturing
technology). Perkembangan
teknologi ini didorong oleh danmendorong persaingan global. Dalam persaingan
global, konsumen menginginkan produk yang bermutu tinggi, sangat fungsional,
dan berharga murah. Untuk menjawab kebutuhan konsumen terebut perusahaan harus
menggunakan strategi unggul (excellent) dengan mengutamakan tujuan laba
jangka panjang. Strategi ini dapat dilaksanakan jika perusahaan mengasai
teknologi pemanukfakturan maju.Teknologi pemanufakturan maju adalah teknologi
yang memungkinkan perusahaan menghasilkan produk yang bermutu
tinggi,meningkatkan produktivitas dengan cara mengeleminasi aktivitas yang
tidak bernilai tambah,sehingga biaya perusahaan secara total dapat ditekan dan
kebutuhan konsumen dapat dipenuhi.
Sejalan dengan perkembangan
global yang mempengaruhi perusahaan, aspek operasional dan produksi perusahaan
tentu mengalami perubahan demi kesesuaiannya dengan perkembangan perusahaan.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, masalah yang dapat dirumuskan antara
lain:
1.2.1
Apa
yang dimaksud bisnis kontemporer?
1.2.2
Apa
yang dimaksud lingkungan bisnis kontemporer?
1.2.3
Bagaimana
aspek operasional dan produksi dalam bisnis kontemporer?
1.2.4
Bagaimana
penerapan teknik manajemen dalam bisnis kontemporer?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penyusunan makalah ini antara
lain:
1.3.1
Untuk
mengetahui pengertian dan cirri dari bisnis kontemporer.
1.3.2
Untuk
mengetahui lingkungan bisnis dan perubahan yang terjadi.
1.3.3
Untuk
mengetahui aspek operasional dan produksi dalam bisnis kontemporer.
1.3.4
Untuk
mengetahui teknik manajemen dalam bisnis kontemporer.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
dan Ciri-ciri Bisnis Kontemporer
Bisnis
adalah usaha menjual barang atau jasa yang dilakukan oleh perorangan,
sekelompok orang atau organisasi kepada konsumen (masyarakat) dengan tujuan
utamanya adalah memperoleh keuntungan/laba (profit). Pada dasarnya, kita
melakukan bisnis adalah untuk memperoleh laba atau keuntungan (profit). Kontemporer
merupakan suatu pengertian kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu
yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini. Dalam pengertian
tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa bisnis kontemporer merupakan suatu usaha
menjual barang atau jasa yang dilakukan oleh perorangan atau sekelompok orang
kepada konsumen untuk memperoleh laba yang disesuaikan dengan perkembangan atau
kebutuhan saat ini.
Sebagai seorang manusia, kita ingin
mendapat pekerjaan yang layak, mendapat kepuasan dari pekerjaan dan ingin
mendapat tantangan serta harapan buat masa depan. Peluang-peluang semacam ini
disediakan oleh bisnis secara tidak terbatas, diperuntukkan
bagi anak-anak muda yang penuh semangat, energik dan berani. Bisnis menyediakan
lapangan pekerjaan dari berbagai tingkatan dan lapangan. Mau jadi pekerja, atau
jadi direktur, mau di bidang teknik atau bidang perdagangan dan banyak lagi
peluang-peluang lainnya.
Dunia bisnis sangat tanggap akan
kekurangan barang di pasar guna memenuhi kebutuhan manusia sepanjang masa
dan kegiatan ini tidak akan henti-hentinya, dan menantang arus. Dunia bisnis
tumbuh dan berkembang pesat, sehingga sekarang di pasar dijumpai berjuta-juta
macam barang dan jasa dihasilkan dan membutuhkan berpuluh juta tenaga kerja
muda.
Sekarang ini lapangan kerja tidak
lagi diarahkan kebidang pemerintahan, jadi pegawai negeri akan tetapi anak muda
mulai mengarahkan pandangan ke dunia bisnis, karena lapangan ini sesuai dengan
semangat pemuda, yang selalu ingin mendapat tantangan, guna mencoba
kemampuannya.
Ciri-ciri bisnis kontemporer/ bisnis modern yaitu:
a. Spesialisasi
Kegiatan bisnis sekarang cenderung kepada adanya
pengkhususan (spesialisasi). Ada yang bergerak pada bidang produksi
barang-barang tertentu, ada yang bergerak pada bidang penjualan barang.
Demikian pula dalam pembagian kerja, dilakukan spesialisasi jabatan.
b.
Saling ketergantungan (Interdependence)
Karena bisnis hanya bergerak dalam bidang tertentu,
maka suatu perusahaan kegiatannya tergantung pada perusahaan yang lain.
Demikian pula sebaliknya, maka terjadilah saling ketergantungan satu sama lain.
c. Produksi
Massal
Barang-barang yang dihasilkan cenderung dalam jumlah
besar dan terus menerus dalam berbagai ukuran, sehingga mudah dipilih oleh
konsumen. Dengan adanya produksi massal, akan
mendatangkan keuntungan bagi perusahaan, dapat memperluas usahanya, tenaga baru
dapat direkrut, upah dapat ditingkatkan, harga jual dapat ditekan. Oleh sebab
itu perusahaan selalu mencari titik efisiensi yang paling maksimal, dengan cara
:
-
Mekanisasi, yaitu penggunaan
mesin serba otomatis dan canggih dengan mengkombinasikan teknologi tinggi,
keahlian dan sistem kontrol akurat.
-
Standarisasi, yaitu
pembuatan barang dengan ukuran tertentu.
-
Komputerisasi, yaitu
penggunaan komputer baik dalam produksi maupun administrasi.
-
Kerjasama dengan lembaga terkait. Kerjasama
dapat dilakukan dengan perjanjian secara sementara maupun selamanya (permanen).
2.2 Lingkungan
Bisnis Kontemporer
Perubahan
lingkungan usaha yang berlangsung sejak dasawarsa 1980-an telah membawa dampak
yang sangat besar terhadap misi dan strategi perusahaan. Perubahan yang
didorong revolusi informasi dan komunikasi membuat para konsumen menjadi makin
menuntut.
Selanjutnya,
perubahan ini telah megubah fungsi obyektif perusahaan. Kelangsungan hidup
perusahaan tidak lagi ditentukan oleh fungsi obyektif yang diarahkan pada
peningkatan kesejahteraan pemilik atau pemegang saham, karena fungsi obyektif
tersebut pada hakekatnya hanya merupakan akibat, bukan sebab, dari aktivitas
penciptaan nilai tambah. Fungsi obyektif perusahaan kini diarahkan pada
kepuasan pelanggan.
Pada
era revolusi industri, kemajuan teknologi produk dan proses menyebabkan
terjadinya perubahan sifat produksi dari produk satuan menurut pesanan
berturut-turut ke small batch products, large batch product dan akhirnya ke commodity
products. Sejalan dengan perkembangan teknologi produk dan proses terjadi pula
perubahan secara bertahap terhadap konsumen. Konsumen secara bertahap pula
menjadi makin rewel walaupun belum pada tingkatan yang relative tinggi. Dengan
kata lain terjadi perubahan dominasi pasar secara bertahap dari sellers market
ke buyers market.
Pada
era revolusi informasi perubahan dominasi pasar akan berlanjut karena pasar
akan makin didominasi oleh para konsumen yang makin demanding aau cerewet, yang
tidak puas dengan barang produksi missal. Dengan demikian terdapat
kecenderungan proses produksi masa berbalik arah berturut-turut ke large batch
product, small batch product, bahkan ke custom product.
Dengan
adanya perubahan tersebut maka diperlukan suatu manajemen demi untuk
menanggulangi perubahan tersebut agar suatu perusahaan tetap mempertahankan
eksistensinya di masyarakat. Pengelolaan manajemen tersebut dinamakan dengan
Manajemen Kontemporer. Manajemen Kontemporer merupakan suatu perubahan terhadap
cara-cara pengelolaan perusahaan yang mau tidak mau harus diperhatikan oleh
setiap perusahaan dimana pun ia berada, karena situasi perekonomian dan tingkat
persaingan yang semakin tinggi memaksa perusahaan berbuat sesuatu guna
mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Dalam Lingkungan bisnis tahun-tahun terakhir ini sangat berpengaruh
penting pada modifikasi dalam praktek–praktek manajemen biaya.
Perubahan-perubahan tersebut sebagai berikut :
a. Meningkatnya Kompetisi
Global
Perkembangan penting yang mendorong perubahan yang meluas
dalam lingkungn bisnis kontemporer adalah pertumbuhan pasar dan perdagangan
internasional. Para manajer dan pemilik perusahaan paham akan pentingnya untuk
mengejar penjualan dan aktivitas produksi di negara lain, juga untuk mengejar
manfaat melakukan investasi. Meningkatnya persaingan di lingkuangan bisnis
global mempunyai arti bahwa kebutuhan perusahaan terhadap informasi manajemen
biaya semakin meningkat supaya mampu bersaing. Perusahaan membutuhkan informasi
keuangan dan non keuangan tentang bagaimana melakukan bisnis dan bagaimana cara
bersaing secara efektif.
b. Kecanggihan Teknologi Informasi dan Pemanukfaturan
Supaya dapat tetap kompetitif dalam menghadapi
persaingan global yang semakin ketat, perusahaan di seluruh dunia menerapkan
teknologi produksi yang baru. Sebagai contoh adalah penggunaan metode
persediaan tepat waktu (Just in Time)
untuk mengurangi biaya penyimpanan persediaan, dana penggunaan mesin
berteknolgi tinggi.
c. Fokus pada pelanggan
Perubahan kunci dalam lingkungan bisnis adalah meningkatnya
harapan pelanggan (customer expectation)
terhadap fungsionalitas dan kualitas produk. Akibatnya siklus hidup produk (product life cycle) menjadi lebih
pendek, sehingga perusahaan berusaha untuk menambah model baru dan produk baru
secepat mungkin.
d.
Penggunaan Teknologi Informasi
Perubahan bisnis yang paling menigkat akhir tahun ini
adalah penggunaan teknologi informasi yang semakin menigkat, seperti
internet, dan e-commerce. Teknologi ini telah membantu perkembangan focus
strategi pada manajemen biaya dengan mengurangi waktu yang dibuthkan untuk
memproses transaksi dan memperluas akses manajer individu atas informasidalam
perusahaan,industri maupun lingkungan bisnis lainnya.
e.
Organisasi manajemen
Organisasi manajemen telah telah berubah dalam merespon perubahan
pemasaran dan produksi, karena fokusnya adalah kepuasan pelanggan, maka
tekanannya telah berubah dari ukuran kinerja yang bersifat keuangan dan
berbasis laba menjadi ukuran kinerja yang berorientasi pada pelanggan, bersifat
non keuangan, seperti kualitas dan pelayanan.
f.
Pertimbangan-pertimbangan Sosial, Politik dan Budaya
Di samping perubahan-perubahan yang ada pada lingkungan
bisnis, perubahan signifikan juga terjadi pada perubahan lingungan social,
politik dan udaya yang mempengaruhi bisnis. Konsekuensi dari adanya lingkungan
yang baru adalah meningkatkan kebutuhan perusahaan untuk lebih fleksibel dan
adaptif terhadap perubahan-perubahan yang terjadi.
2.3 Aspek
Operasional dan Aspek Produksi
1. Aspek
Operasional
Aspek teknis
operasional ini adalah aspek yang berhubungan dengan pembangunan dari proyek
yang direncanakan, baik dilihat dari faktor lokasi, luas produksi, proses
produksi, penggunaan teknologi, maupun keadaan lingkungan yang berhubungan
dengan proses produksi. Jadi, analisis dari aspek operasional adalah untuk
menilai kesiapan perusahaan dalam hal menjalankan usahanya dengan menilai,
ketepatan lokasi, tata letak (layout),
Sarana dan prasarana.
a.
Penentuan Lokasi Usaha
Analisis yang pertama adalah penentuan tentang lokasi
usaha, Seperti diatas yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa prioritas utama
aspek teknis/operasi adalah menganalisis masalah penentuan lokasi. Pemilihan
lokasi sangat penting mengingat apabila salah dalam menganalisis akan berakibat
meningkatnya biaya yang akan dikeluarkan nantinya. Lokasi merupakan salah satu
faktor utama yang mendukung berjalanya suatu bisnis, penentuan lokasi ini
nantinya juga akan berpengaruh besar kepada kelayakan dari bisnis yang akan
dijalankan.
b.
Tata Letak Bangunan
Analisis yang kedua adalah tentang bangunan dan tata
letak gedung/bangunan. untuk analisis mengenai banguna ini masih berhubungan
langsung denga evaluasi lokasi. Untuk evaluasi lokasi yang dapat dianalisis
cenderung bersifat eksternal/sekitar gedung/bangunan.
c.
Sarana dan Prasarana
Dengan sarana dan prasarana yang lengkap, maka akan
memudahkan perusahaan dalam melakukan
kegiatan operasionalnya. Oleh karena itu, faktor sarana dan prasarana sangat
berperan penting dalam hal ini.
2. Aspek
Produksi
Apek produksi
adalah pandangan dari kegiatan produksi agar kita dapa tmerencanakan
kegiatan itu sendiri. Ada beberapa
langkah untuk merencanakan aspek produksi:
a. Menetapkan
skala produksi.Yang harus diperhatikan dalam hal ini adalah:
-
Penyusunan perencanaan proses produksi barang/jasa.
-
Jenis produk dan jasa
-
Pelayanan/ servis
-
Kualitas
produk/ jasa
-
Tahapan dalam penetapan proses produksi
b. Proses
produksi
Proses
produksi
adalah suatu kegiatan mengolah produk
dengan mengorbanka berbagaibiaya produksi baik langsung atau tidak langsung.
Menggunakan bahanmentah atau bahan baku menjadi produk siap untuk dijual. Pengolahan dan pengendalian
persediaan bahan. Inventary
control, merupakan faktor penting lain dalam proses produksi karena
efektif menjamin terciptanya kelancaran dan efisiensi dalam kegiatanproduksi. Proses produksi assembling, Proses
produksi assembling merupakan suatu
proses produksi yang dalam pelaksanaan produksinya lebih mengutamakan pada
proses penggabungan dari komponen-komponen produk dalam perusahaan yang bersangkutan
atau membeli komponen produk yang dibeli dari perusahaan lain. Contohnya
perusahaan yang memproduksi peralatan elektronika, perakitan mobil dan lain
sebagainya.
c.
Ciri-ciri produksi
skarang ini:
-
Mekanisme
-
Usaha
besar-besaran
-
Normalisasi
-
Tipisasi
-
Standarisasi
-
Spesialisasi
-
Otomasisasi
d. Penyimpanan
hasil produksi.Ditunjukan untuk mengusahakan agar barang dagangan yang
adadidalam perusahaan jumlahnya tidak kurang dan tidak berlebihan.
2.4 Teknik
Manajemen dalam Bisnis Kontemporer
Para
manajer menggunakan teknik berikut ini untuk mengimplementasikan strategi
perusahaan untuk mencapai keberhasilan dalam perusahaannya dalam bisnis kontemporer.
Teknik- teknik itu adalah :
a.
Penentuan
Tolok Ukur (Benchmarking)
Proses di mana perusahaan
mengidentifikasikan factor keberhasilan (critical
Succes factors-CSF), mempelajari tentang praktek-praktek terbaik yang
dilakukan oleh perusahaan lain untuk menemukan CSF ini dan kemudian melakukan
perbaikan-perbaikan dalam proses perusahaan untuk mencapai kinerja yang sama
bahkan lebih baik dengan para pesaiangnya.
b.
Manajeman
Kualitas Total (Total Quality Management)
TQM merupakan teknik di mana manajemen
mengembangkan kebijakan-kebijakan dan praktek-praktek untuk meyakinkan bahwa
produk dan jasa perusahaan memenuhi harapan pelanggan. Pendekatan ini meliputi
peningkatan fungsionalitas produk, kehandalan, ketahanan, dankemudahan produk
untuk diperbaiki.
c.
Perbaikan
Berkelanjutan (Continous Improvement)
Continous
Improvement (dalam bahasa jepang disebut kaizen) merupakan teknik manajemen di
mana para manajer dan pekerja mempunyai komitmen terhadap program perbaikan
terus menerus dalam hal kualitas dan faktor keberhasilan.
d.
Activity-Based Costing dan Activity-Based Management
Banyak perusahaan dapat memperbaiki
perencanaan, penentuan harga pokok produk, pengendalian operasional dan
pengendalian manajemen dengan menggunakan analisis aktivitas untuk
mengembangkan gambaran rinci tentang aktivitas spesifik yang dilakukan dalam operasi
perusahaan. Activity-based costing
digunakan untuk meningkatkan akurasi analisis biaya dengan memperbaiki cara
penelusuran biaya ke objek biaya. Activity
based management menggunakan analisis aktivitas untuk meningkatkan
pengendalian operasional dan pengendalian manajemen.
e.
Perekayasaan
Ulang (Reengineering)
Reengineering
merupakan proses untuk menciptakan keunggulan kompettitif di mana perusahaan
mengorganisasikan kembali fungsi organisasi dan manajemennya, seringkali juga
menghasilkan pesanan/pekerjaan yang sudah dimodifikasi, digabungkan atau
dihilangkan.
f.
Teori
Kendala
The
Theory of Constraint (teori kendala) merupakan teknik
stratejik untuk membantu perusahaan untuk mengubah bahan menjadi produk secara
efektif meningkatkan facto keberhasilan.konsep utama dalam TOC adalah
throughput, yaitu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas melalui penjualan
atau sama dengan penjualan dikurangi bahan yang dibutuhkan dalam produk yang
terjual. Through put
dapat diperbaiki secara langsung dengan meningkatkan kecepatan produk diproses
sampai dengan dijual.
g.
Kostumisasi
Massal
Kostumisasi massal merupakan teknik
manajemen di mana pemasaran dan proses produksi dirancang sedemikian rupa
sehingga dapat menangani meningkatnya variasi yang timbul dari pengiriman
produk pesanan dan jasa kepada pelanggan.
h.
Perhitungan
Biaya Berdasarkan Target (Target Costing)
Target
Costing merupakan teknik manajemen yang menentukan biaya
yang diharapkan untuk suatu produk berdasarkan harga yang kompetitif, sehingga
produk tersebut akan dapat memperoleh laba yang diharapkan. Jadi biaya
ditentukan oleh harga.
i.
Life Cycle Costing Life Cycle
Costing
Teknik manajemen yang digunakan untuk
mengidentifikasikan dan memonitor biaya produk selama siklus hidup produk.
Siklus hidup produk meliputi tahap-tahap: Riset dan pengembangan, Perancangan
produk termasuk membuat prototype dan pengujian, Produksi/pembuatan, inspeksi,
pengepakan dan penggudangan, Pemasaran, promosi dan distribusi,serta Penjualan
dan pelayanan.
j.
Sistem Just In time
Sistem manajemen Produksi dan
Persaediaan yang komperhensif di mana pembelian atau pemrosesan bahan baku dan
bagian-bagian lainnya hanya dilakukan ketika dibutuhkan dan tepat pada saat
akan digunakan pada setiap tahap proses produksi.
k.
The Balanced Scorecard
Untuk menekankan pada pentingnya
pengguanaan informasi, baik yang bersifat keuangan maupun non keuangan,
sekarang seringkali akuntansi melaporkan kinerja perusahaan berdasarkan
factor-faktor keberhasilan dalam empat dimensi, yaitu :
·
Kinerja keuangan
Mengukur profiabilitas
di antara perusahaan-perusahaan lain, sebagai indikator seberapa baik
perusahaan memuaskan pemilik dan pemegang saham.
·
Kepuasan pelanggan
Kepuasan mengukur
kualitas, pelayanan dan rendahnya biaya dibandingkan dengan perusahaan lain
sebagai indikator seberapa baik perusahaan memuaskan pelanggan.
·
Proses bisnis internal
Mengukur efisiensi dan
efektifitas perusahaan dalam produksi dalam memoduksi produk dan jasa.
·
Inovasi dan pembelajaran
Mengukur kemampuan
perusahaan untuk mengembangkan dan memanfaatkan sumber daya manusia sehingga
tujuan perusahaan dapat tercapai untuk waktu sekarang dan masa yang akan
datang.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bisnis
kontemporer merupakan suatu usaha menjual barang atau jasa yang dilakukan
oleh perorangan atau sekelompok orang kepada konsumen untuk memperoleh laba
yang disesuaikan dengan perkembangan atau kebutuhan saat ini. Banyak perubahan dalam lingkunagan bisnis pada tahun-tahun belakangan ini
yang menyebabkan adanya modifikasi yang signifikan. Perubahan-perubahan
utama tersebut adalah:
a. Meningkatnya kompetisi global,
b. Kecanggihan teknologi informasi dan pemanukfaturan,
c. Lebih memfokuskan pada pelanggan,
d. Bentuk baru organisasi manajemen,
e. Perubahan sosial politik dan lingkungan budaya
Aspek
teknis operasional ini adalah aspek yang berhubungan dengan pembangunan dari
proyek yang direncanakan, baik dilihat dari faktor lokasi, luas produksi,
proses produksi, penggunaan teknologi, maupun keadaan lingkungan yang
berhubungan dengan proses produksi.
Apek produksi adalah pandangan dari
kegiatan produksi agar kita dapa tmerencanakan
kegiatan itu sendiri. Pada umumnya, para manajer menggunakan alat berikut ini untuk
mengimplementasikan strategi perusahaan dan untuk membantu pencapaian
keberhasilan pada factor-faktor keberhasilan yang kritis/penting. Teknik tersebut antara lain: benchmarking, total quality management/TQM, Activity based costing dan management,
Reengineering, the theory of constraint, mass customization, target costing, life cycle costing , balanced scorecard.
Reengineering, the theory of constraint, mass customization, target costing, life cycle costing , balanced scorecard.
3.2 Saran
Semoga dengan membaca
makalah ini, pembaca dapat mengetahui bagaimana aspek operasional dan produksi
dalam bisnis modern/ kontemporer. Aspek-aspek ini terus berkembang sesuai
dengan kebutuhan perusahaan.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. “Manajemen Kontemporer”. 1 April 2015. https://ms22.wordpress.com/tag/manajemen-kontemporer/
Rismawan, Ricki. “Pengaruh Lingkungan Bisnis”. 1 April
2015. http://rifkirichirismawan.blogspot.com/2013/04/makalah-pengaruh-lingkungan-bisnis.html
Dzaki, Aziz. “Manajemen Kontemporer”. 1 April 2015. http://www.slideshare.net/dzakiaziz/manajemen-kontemporer.
bagaimana menentuntukan rapat bisnis kontenporer tang efektif dan kenapa sangat penting sekalo
BalasHapus