Selasa, 07 April 2015

Bisnis Kontemporer


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Secara global, lingkungan dunia usaha saat ini berada dalam masa transisi dari era revolusi industri menuju era revolusi informasi dan komunikasi. Komunikasi informasi makin bernutu dan makin cepat menyebabkan perubahan lingkungan yang cepat, dinamik dan rumit. Perubahan tersebut tidak hanya bersifat evolusioner, namun seringkali bersifat revolusioner. Pada saat ini tejadi perkembangan teknologi dalam tiga sektor utama yaitu (1) teknologi transportasi ; (2) teknologi manufaktur; (3) teknologi informasi dan komunikasi.
Perkembangan teknologi transportasi memungkinkan produk yang berupa barang dan jasa mengalir dari bagian dunia yang satu ke bagian dunia yang lain dengan jumlah relative besar, dalam waktu yang relative singkat serta dalam harga yang relative murah.
Dalam bidang pemanufakturan timbul teknologi pemanufakturan maju (advanced manufacturing technology). Perkembangan teknologi ini didorong oleh danmendorong persaingan global. Dalam persaingan global, konsumen menginginkan produk yang bermutu tinggi, sangat fungsional, dan berharga murah. Untuk menjawab kebutuhan konsumen terebut perusahaan harus menggunakan strategi unggul (excellent) dengan mengutamakan tujuan laba jangka panjang. Strategi ini dapat dilaksanakan jika perusahaan mengasai teknologi pemanukfakturan maju.Teknologi pemanufakturan maju adalah teknologi yang memungkinkan perusahaan menghasilkan produk yang bermutu tinggi,meningkatkan produktivitas dengan cara mengeleminasi aktivitas yang tidak bernilai tambah,sehingga biaya perusahaan secara total dapat ditekan dan kebutuhan konsumen dapat dipenuhi.
Sejalan dengan perkembangan global yang mempengaruhi perusahaan, aspek operasional dan produksi perusahaan tentu mengalami perubahan demi kesesuaiannya dengan perkembangan perusahaan.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, masalah yang dapat dirumuskan antara lain:
1.2.1        Apa yang dimaksud bisnis kontemporer?
1.2.2        Apa yang dimaksud lingkungan bisnis kontemporer?
1.2.3        Bagaimana aspek operasional dan produksi dalam bisnis kontemporer?
1.2.4        Bagaimana penerapan teknik manajemen dalam bisnis kontemporer?

1.3  Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penyusunan makalah ini antara lain:
1.3.1        Untuk mengetahui pengertian dan cirri dari bisnis kontemporer.
1.3.2        Untuk mengetahui lingkungan bisnis dan perubahan yang terjadi.
1.3.3        Untuk mengetahui aspek operasional dan produksi dalam bisnis kontemporer.
1.3.4        Untuk mengetahui teknik manajemen dalam bisnis kontemporer.












BAB II
PEMBAHASAN
2.1    Pengertian dan Ciri-ciri Bisnis Kontemporer
Bisnis adalah usaha menjual barang atau jasa yang dilakukan oleh perorangan, sekelompok orang atau organisasi kepada konsumen (masyarakat) dengan tujuan utamanya adalah memperoleh keuntungan/laba (profit). Pada dasarnya, kita melakukan bisnis adalah untuk memperoleh laba atau keuntungan (profit). Kontemporer merupakan suatu pengertian kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini. Dalam pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa bisnis kontemporer merupakan  suatu usaha menjual barang atau jasa yang dilakukan oleh perorangan atau sekelompok orang kepada konsumen untuk memperoleh laba yang disesuaikan dengan perkembangan atau kebutuhan saat ini.
Sebagai seorang manusia, kita ingin mendapat pekerjaan yang layak, mendapat kepuasan dari pekerjaan dan ingin mendapat tantangan serta harapan buat masa depan. Peluang-peluang semacam ini disediakan oleh bisnis secara tidak terbatas, diperuntukkan bagi anak-anak muda yang penuh semangat, energik dan berani. Bisnis menyediakan lapangan pekerjaan dari berbagai tingkatan dan lapangan. Mau jadi pekerja, atau jadi direktur, mau di bidang teknik atau bidang perdagangan dan banyak lagi peluang-peluang lainnya.
Dunia bisnis sangat tanggap akan kekurangan barang di pasar guna memenuhi kebutuhan manusia sepanjang masa  dan kegiatan ini tidak akan henti-hentinya, dan menantang arus. Dunia bisnis tumbuh dan berkembang pesat, sehingga sekarang di pasar dijumpai berjuta-juta macam barang dan jasa dihasilkan dan membutuhkan berpuluh juta tenaga kerja muda.
Sekarang ini lapangan kerja tidak lagi diarahkan kebidang pemerintahan, jadi pegawai negeri akan tetapi anak muda mulai mengarahkan pandangan ke dunia bisnis, karena lapangan ini sesuai dengan semangat pemuda, yang selalu ingin mendapat tantangan, guna mencoba kemampuannya.

Ciri-ciri bisnis kontemporer/ bisnis modern yaitu:
a.     Spesialisasi
Kegiatan bisnis sekarang cenderung kepada adanya pengkhususan (spesialisasi). Ada yang bergerak pada bidang produksi barang-barang tertentu, ada yang bergerak pada bidang penjualan barang. Demikian pula dalam pembagian kerja, dilakukan spesialisasi jabatan. 
b.      Saling ketergantungan (Interdependence)
Karena bisnis hanya bergerak dalam bidang tertentu, maka suatu perusahaan kegiatannya tergantung pada perusahaan yang lain. Demikian pula sebaliknya, maka terjadilah saling ketergantungan satu sama lain.
c.       Produksi Massal
Barang-barang yang dihasilkan cenderung dalam jumlah besar dan terus menerus dalam berbagai ukuran, sehingga mudah dipilih oleh konsumen. Dengan adanya produksi massal, akan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan, dapat memperluas usahanya, tenaga baru dapat direkrut, upah dapat ditingkatkan, harga jual dapat ditekan. Oleh sebab itu perusahaan selalu mencari titik efisiensi yang paling maksimal, dengan cara :
-          Mekanisasi, yaitu penggunaan mesin serba otomatis dan canggih dengan mengkombinasikan teknologi tinggi, keahlian dan sistem kontrol akurat.
-          Standarisasi, yaitu pembuatan barang dengan ukuran tertentu.
-          Komputerisasi, yaitu penggunaan komputer baik dalam produksi maupun administrasi.
-          Kerjasama dengan lembaga terkait. Kerjasama dapat dilakukan dengan perjanjian secara sementara maupun selamanya (permanen).

2.2    Lingkungan Bisnis Kontemporer
Perubahan lingkungan usaha yang berlangsung sejak dasawarsa 1980-an telah membawa dampak yang sangat besar terhadap misi dan strategi perusahaan. Perubahan yang didorong revolusi informasi dan komunikasi membuat para konsumen menjadi makin menuntut.
Selanjutnya, perubahan ini telah megubah fungsi obyektif perusahaan. Kelangsungan hidup perusahaan tidak lagi ditentukan oleh fungsi obyektif yang diarahkan pada peningkatan kesejahteraan pemilik atau pemegang saham, karena fungsi obyektif tersebut pada hakekatnya hanya merupakan akibat, bukan sebab, dari aktivitas penciptaan nilai tambah. Fungsi obyektif perusahaan kini diarahkan pada kepuasan pelanggan.
Pada era revolusi industri, kemajuan teknologi produk dan proses menyebabkan terjadinya perubahan sifat produksi dari produk satuan menurut pesanan berturut-turut ke small batch products, large batch product dan akhirnya ke commodity products. Sejalan dengan perkembangan teknologi produk dan proses terjadi pula perubahan secara bertahap terhadap konsumen. Konsumen secara bertahap pula menjadi makin rewel walaupun belum pada tingkatan yang relative tinggi. Dengan kata lain terjadi perubahan dominasi pasar secara bertahap dari sellers market ke buyers market.
Pada era revolusi informasi perubahan dominasi pasar akan berlanjut karena pasar akan makin didominasi oleh para konsumen yang makin demanding aau cerewet, yang tidak puas dengan barang produksi missal. Dengan demikian terdapat kecenderungan proses produksi masa berbalik arah berturut-turut ke large batch product, small batch product, bahkan ke custom product.
Dengan adanya perubahan tersebut maka diperlukan suatu manajemen demi untuk menanggulangi perubahan tersebut agar suatu perusahaan tetap mempertahankan eksistensinya di masyarakat. Pengelolaan manajemen tersebut dinamakan dengan Manajemen Kontemporer. Manajemen Kontemporer merupakan suatu perubahan terhadap cara-cara pengelolaan perusahaan yang mau tidak mau harus diperhatikan oleh setiap perusahaan dimana pun ia berada, karena situasi perekonomian dan tingkat persaingan yang semakin tinggi memaksa perusahaan berbuat sesuatu guna mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Dalam Lingkungan bisnis tahun-tahun terakhir ini sangat berpengaruh penting pada modifikasi dalam praktek–praktek manajemen biaya. Perubahan-perubahan tersebut sebagai berikut :
a.      Meningkatnya Kompetisi Global
Perkembangan penting yang mendorong perubahan yang meluas dalam lingkungn bisnis kontemporer adalah pertumbuhan pasar dan perdagangan internasional. Para manajer dan pemilik perusahaan paham akan pentingnya untuk mengejar penjualan dan aktivitas produksi di negara lain, juga untuk mengejar manfaat melakukan investasi. Meningkatnya persaingan di lingkuangan bisnis global mempunyai arti bahwa kebutuhan perusahaan terhadap informasi manajemen biaya semakin meningkat supaya mampu bersaing. Perusahaan membutuhkan informasi keuangan dan non keuangan tentang bagaimana melakukan bisnis dan bagaimana cara bersaing secara efektif.
b.      Kecanggihan Teknologi Informasi dan Pemanukfaturan
Supaya dapat tetap kompetitif dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat, perusahaan di seluruh dunia menerapkan teknologi produksi yang baru. Sebagai contoh adalah penggunaan metode persediaan tepat waktu (Just in Time) untuk mengurangi biaya penyimpanan persediaan, dana penggunaan mesin berteknolgi tinggi.
c.       Fokus pada pelanggan
Perubahan kunci dalam lingkungan bisnis adalah meningkatnya harapan pelanggan (customer expectation) terhadap fungsionalitas dan kualitas produk. Akibatnya siklus hidup produk (product life cycle) menjadi lebih pendek, sehingga perusahaan berusaha untuk menambah model baru dan produk baru secepat mungkin.
d.      Penggunaan Teknologi Informasi
Perubahan bisnis yang paling menigkat akhir tahun ini adalah penggunaan teknologi informasi yang  semakin menigkat, seperti internet, dan e-commerce. Teknologi ini telah membantu perkembangan focus strategi pada manajemen biaya dengan mengurangi waktu yang dibuthkan untuk memproses transaksi dan memperluas akses manajer individu atas informasidalam perusahaan,industri maupun lingkungan bisnis lainnya.
e.       Organisasi manajemen
Organisasi manajemen telah telah berubah dalam merespon perubahan pemasaran dan produksi, karena fokusnya adalah kepuasan pelanggan, maka tekanannya telah berubah dari ukuran kinerja yang bersifat keuangan dan berbasis laba menjadi ukuran kinerja yang berorientasi pada pelanggan, bersifat non keuangan, seperti kualitas dan pelayanan.
f.       Pertimbangan-pertimbangan Sosial, Politik dan Budaya
Di samping perubahan-perubahan yang ada pada lingkungan bisnis, perubahan signifikan juga terjadi pada perubahan lingungan social, politik dan udaya yang mempengaruhi bisnis. Konsekuensi dari adanya lingkungan yang baru adalah meningkatkan kebutuhan perusahaan untuk lebih fleksibel dan adaptif terhadap perubahan-perubahan yang terjadi.

2.3    Aspek Operasional dan Aspek Produksi
1.      Aspek Operasional
Aspek teknis operasional ini adalah aspek yang berhubungan dengan pembangunan dari proyek yang direncanakan, baik dilihat  dari faktor lokasi, luas produksi, proses produksi, penggunaan teknologi, maupun keadaan lingkungan yang berhubungan dengan proses produksi. Jadi, analisis dari aspek operasional adalah untuk menilai kesiapan perusahaan dalam hal menjalankan usahanya dengan menilai, ketepatan lokasi, tata letak (layout), Sarana dan prasarana.
a.         Penentuan Lokasi Usaha
Analisis yang pertama adalah penentuan tentang lokasi usaha, Seperti diatas yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa prioritas utama aspek teknis/operasi adalah menganalisis masalah penentuan lokasi. Pemilihan lokasi sangat penting mengingat apabila salah dalam menganalisis akan berakibat meningkatnya biaya yang akan dikeluarkan nantinya. Lokasi merupakan salah satu faktor utama yang mendukung berjalanya suatu bisnis, penentuan lokasi ini nantinya juga akan berpengaruh besar kepada kelayakan dari bisnis yang akan dijalankan.
b.        Tata Letak Bangunan
Analisis yang kedua adalah tentang bangunan dan tata letak gedung/bangunan. untuk analisis mengenai banguna ini masih berhubungan langsung denga evaluasi lokasi. Untuk evaluasi lokasi yang dapat dianalisis cenderung bersifat eksternal/sekitar gedung/bangunan.
c.         Sarana dan Prasarana
Dengan sarana dan prasarana yang lengkap, maka akan memudahkan perusahaan  dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Oleh karena itu, faktor sarana dan prasarana sangat berperan penting dalam hal ini.
2.      Aspek Produksi
Apek produksi adalah pandangan dari kegiatan produksi agar kita dapa tmerencanakan kegiatan itu sendiri. Ada beberapa langkah untuk merencanakan aspek produksi:
a.  Menetapkan skala produksi.Yang harus diperhatikan dalam hal ini adalah:
-       Penyusunan perencanaan proses produksi barang/jasa.
-       Jenis produk dan jasa
-       Pelayanan/ servis
-       Kualitas produk/ jasa
-       Tahapan dalam penetapan proses produksi
b.  Proses produksi
Proses produksi adalah suatu kegiatan mengolah produk dengan mengorbanka berbagaibiaya produksi baik langsung atau tidak langsung. Menggunakan bahanmentah atau bahan baku menjadi produk siap untuk dijual. Pengolahan dan pengendalian persediaan bahan. Inventary control, merupakan faktor penting lain dalam proses produksi karena efektif menjamin terciptanya kelancaran dan efisiensi dalam kegiatanproduksi. Proses produksi assembling,  Proses produksi assembling merupakan suatu proses produksi yang dalam pelaksanaan produksinya lebih mengutamakan pada proses penggabungan dari komponen-komponen produk dalam perusahaan yang bersangkutan atau membeli komponen produk yang dibeli dari perusahaan lain. Contohnya perusahaan yang memproduksi peralatan elektronika, perakitan mobil dan lain sebagainya.
c.  Ciri-ciri produksi skarang ini:
-          Mekanisme
-          Usaha besar-besaran
-          Normalisasi
-          Tipisasi
-          Standarisasi
-          Spesialisasi
-          Otomasisasi

d.      Penyimpanan hasil produksi.Ditunjukan untuk mengusahakan agar barang dagangan yang adadidalam perusahaan jumlahnya tidak kurang dan tidak berlebihan.

2.4    Teknik Manajemen dalam Bisnis Kontemporer
Para manajer menggunakan teknik berikut ini untuk mengimplementasikan strategi perusahaan untuk mencapai keberhasilan dalam perusahaannya dalam bisnis kontemporer. Teknik- teknik itu adalah :
a.      Penentuan Tolok Ukur (Benchmarking)
Proses di mana perusahaan mengidentifikasikan factor keberhasilan (critical Succes factors-CSF), mempelajari tentang praktek-praktek terbaik yang dilakukan oleh perusahaan lain untuk menemukan CSF ini dan kemudian melakukan perbaikan-perbaikan dalam proses perusahaan untuk mencapai kinerja yang sama bahkan lebih baik dengan para pesaiangnya.
b.      Manajeman Kualitas Total (Total Quality Management)
TQM merupakan teknik di mana manajemen mengembangkan kebijakan-kebijakan dan praktek-praktek untuk meyakinkan bahwa produk dan jasa perusahaan memenuhi harapan pelanggan. Pendekatan ini meliputi peningkatan fungsionalitas produk, kehandalan, ketahanan, dankemudahan produk untuk diperbaiki.
c.       Perbaikan Berkelanjutan (Continous Improvement)
Continous Improvement (dalam bahasa jepang disebut kaizen) merupakan teknik manajemen di mana para manajer dan pekerja mempunyai komitmen terhadap program perbaikan terus menerus dalam hal kualitas dan faktor keberhasilan.
d.      Activity-Based Costing dan Activity-Based Management
Banyak perusahaan dapat memperbaiki perencanaan, penentuan harga pokok produk, pengendalian operasional dan pengendalian manajemen dengan menggunakan analisis aktivitas untuk mengembangkan gambaran rinci tentang aktivitas spesifik yang dilakukan dalam operasi perusahaan. Activity-based costing digunakan untuk meningkatkan akurasi analisis biaya dengan memperbaiki cara penelusuran biaya ke objek biaya. Activity based management menggunakan analisis aktivitas untuk meningkatkan pengendalian operasional dan pengendalian manajemen.
e.       Perekayasaan Ulang  (Reengineering)
Reengineering merupakan proses untuk menciptakan keunggulan kompettitif di mana perusahaan mengorganisasikan kembali fungsi organisasi dan manajemennya, seringkali juga menghasilkan pesanan/pekerjaan yang sudah dimodifikasi, digabungkan atau dihilangkan.
f.       Teori Kendala
The Theory of Constraint (teori kendala) merupakan teknik stratejik untuk membantu perusahaan untuk mengubah bahan menjadi produk secara efektif meningkatkan facto keberhasilan.konsep utama dalam TOC adalah throughput, yaitu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas melalui penjualan atau sama dengan penjualan dikurangi bahan yang dibutuhkan dalam produk yang terjual. Through put dapat diperbaiki secara langsung dengan meningkatkan kecepatan produk diproses sampai dengan dijual.
g.      Kostumisasi Massal
Kostumisasi massal merupakan teknik manajemen di mana pemasaran dan proses produksi dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menangani meningkatnya variasi yang timbul dari pengiriman produk pesanan dan jasa kepada pelanggan.
h.      Perhitungan Biaya Berdasarkan Target (Target Costing)
Target Costing merupakan teknik manajemen yang menentukan biaya yang diharapkan untuk suatu produk berdasarkan harga yang kompetitif, sehingga produk tersebut akan dapat memperoleh laba yang diharapkan. Jadi biaya ditentukan oleh harga.
i.        Life Cycle Costing Life Cycle Costing
Teknik manajemen yang digunakan untuk mengidentifikasikan dan memonitor biaya produk selama siklus hidup produk. Siklus hidup produk meliputi tahap-tahap: Riset dan pengembangan, Perancangan produk termasuk membuat prototype dan pengujian, Produksi/pembuatan, inspeksi, pengepakan dan penggudangan, Pemasaran, promosi dan distribusi,serta Penjualan dan pelayanan.
j.        Sistem Just In time
Sistem manajemen Produksi dan Persaediaan yang komperhensif di mana pembelian atau pemrosesan bahan baku dan bagian-bagian lainnya hanya dilakukan ketika dibutuhkan dan tepat pada saat akan digunakan pada setiap tahap proses produksi.
k.      The Balanced Scorecard
Untuk menekankan pada pentingnya pengguanaan informasi, baik yang bersifat keuangan maupun non keuangan, sekarang seringkali akuntansi melaporkan kinerja perusahaan berdasarkan factor-faktor keberhasilan dalam empat dimensi, yaitu :
·         Kinerja keuangan
Mengukur profiabilitas di antara perusahaan-perusahaan lain, sebagai indikator seberapa baik perusahaan memuaskan pemilik dan pemegang saham.
·         Kepuasan pelanggan
Kepuasan mengukur kualitas, pelayanan dan rendahnya biaya dibandingkan dengan perusahaan lain sebagai indikator seberapa baik perusahaan memuaskan pelanggan.
·         Proses bisnis internal
Mengukur efisiensi dan efektifitas perusahaan dalam produksi dalam memoduksi produk dan jasa.
·         Inovasi dan pembelajaran
Mengukur kemampuan perusahaan untuk mengembangkan dan memanfaatkan sumber daya manusia sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai untuk waktu sekarang dan masa yang akan datang.










BAB III
PENUTUP
3.1    Kesimpulan
Bisnis kontemporer merupakan  suatu usaha menjual barang atau jasa yang dilakukan oleh perorangan atau sekelompok orang kepada konsumen untuk memperoleh laba yang disesuaikan dengan perkembangan atau kebutuhan saat ini. Banyak perubahan dalam lingkunagan bisnis pada tahun-tahun belakangan ini yang menyebabkan adanya modifikasi yang signifikan. Perubahan-perubahan utama tersebut adalah:
a.       Meningkatnya kompetisi global,
b.      Kecanggihan teknologi informasi dan pemanukfaturan,
c.       Lebih memfokuskan pada pelanggan,
d.      Bentuk baru organisasi manajemen,
e.       Perubahan sosial politik dan lingkungan budaya
Aspek teknis operasional ini adalah aspek yang berhubungan dengan pembangunan dari proyek yang direncanakan, baik dilihat  dari faktor lokasi, luas produksi, proses produksi, penggunaan teknologi, maupun keadaan lingkungan yang berhubungan dengan proses produksi. Apek produksi adalah pandangan dari kegiatan produksi agar kita dapa tmerencanakan kegiatan itu sendiri. Pada umumnya, para manajer menggunakan alat berikut ini untuk mengimplementasikan strategi perusahaan dan untuk membantu pencapaian keberhasilan pada factor-faktor keberhasilan yang kritis/penting. Teknik tersebut antara lain: benchmarking, total quality management/TQM, Activity based costing dan management,
Reengineering
, the theory of constraint, mass customization, target costing, life cycle costing , balanced scorecard. 
3.2    Saran
Semoga dengan membaca makalah ini, pembaca dapat mengetahui bagaimana aspek operasional dan produksi dalam bisnis modern/ kontemporer. Aspek-aspek ini terus berkembang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.





DAFTAR PUSTAKA
Anonim. “Manajemen Kontemporer”. 1 April 2015. https://ms22.wordpress.com/tag/manajemen-kontemporer/
Rismawan, Ricki. “Pengaruh Lingkungan Bisnis”. 1 April 2015. http://rifkirichirismawan.blogspot.com/2013/04/makalah-pengaruh-lingkungan-bisnis.html
Dzaki, Aziz. “Manajemen Kontemporer”. 1 April 2015. http://www.slideshare.net/dzakiaziz/manajemen-kontemporer.