Raka Budiarsana
Forget your past, see your future
Selasa, 03 Agustus 2021
Minggu, 21 Juni 2015
Akuntansi Dasar
Pengertian
sederhana dari akuntansi adalah suatu ilmu yang digunakan untuk
mempelajari aktivitas pengeluaran dan pemasukan keuangan. Sedangkan
pengertian akuntansi dalam artian luas adalah proses kegiatan jasa untuk
mengolah data-data keuangan atau input yang nantinya akan menghasilkan
informasi keuangan atau output dalam ukuran uang yang bermanfaat bagi
beberapa pihak yang berkepentingan sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan ekonomi.
Pihak-pihak yang membutuhkan informasi keuangan akuntansi adalah:
1. Pihak intern
Pihak intern adalah manajemen perusahaan, informasi keuangan sangat dibutuhkan oleh pihak manajemen perusahaan untuk mengetahui perkembangan keuangan perusahaan yang dikelolanya. Laporan keuangan aka dijadikan dasar penyusunan anggaran dan perumusan kebijakan ekonomi perusahaan.
Karyawan, informasi keuangan sebagai dasar untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam pemberian, gaji, fasilitas, bonus dan untuk menilai prospek perusahaan sehingga dapat dijadikan dasar untuk memutuskan akan tetap bekerja di perusahaan tersebut atau pindah.
2. Pihak ekstern
- Pemilik perusahaan, informasi keuangan dijadikan dasar untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dan sebagai dasar untuk menilai kinerja dari manajemen perusahaan.
- Bank atau Kreditur, informasi keuangan dijadikan dasar oleh pihak kreditur atau bank untuk menilai tingkat kesehatan suatu perusahaan yang akan dan telah melakukan pinjaman modal dan infromasi keuangan juga dijadikan dasar untuk mengetahui tingkat kemampuan debitur dalam mengembalikan kewajibannya (utang/pinjaman).
- Investor, informasi keuangan dijadikan dasar dalam berinvestasi. Apakah modal yang diinvestasikan dalam suatu perusahaan akan memberikan keuntungan atau tidak.
- Pemerintah, informasi keuangan digunakan sebagai dasar dalam penetapan besaran pajak yang akan dibayarkan oleh suatu perusahaan dan juga untuk mengetahui kemampuan suatu perusahaan dalam pemberian UMR karyawan serta pemberian fasilitas-fasilitas bagi karyawan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan peraturan yang berlaku.
3. Pihak-pihak lain
Pihak-pihak lainnya diantaranya mahasiswa yang membutuhkan informasi keuangan suatu perusahaan untuk menyusun skripsi, lembaga sosial sebagai dasar untuk menentukan suatu perusahaan yang akan dimintai untuk memberikan sumbangan atau donatur, dan calon relasi kerja untuk memutuskan apakah jadi bekerjasama atau tidak.
Mengenal Laporan Keuangan
Pada dasarnya informasi keuangan terdiri dari dua komponen pokok, yaitu laporan keuangan dan informasi keuangan lainnya, berikut penjelasan dalam gambar:
Pihak-pihak yang membutuhkan informasi keuangan akuntansi adalah:
1. Pihak intern
Pihak intern adalah manajemen perusahaan, informasi keuangan sangat dibutuhkan oleh pihak manajemen perusahaan untuk mengetahui perkembangan keuangan perusahaan yang dikelolanya. Laporan keuangan aka dijadikan dasar penyusunan anggaran dan perumusan kebijakan ekonomi perusahaan.
Karyawan, informasi keuangan sebagai dasar untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam pemberian, gaji, fasilitas, bonus dan untuk menilai prospek perusahaan sehingga dapat dijadikan dasar untuk memutuskan akan tetap bekerja di perusahaan tersebut atau pindah.
2. Pihak ekstern
- Pemilik perusahaan, informasi keuangan dijadikan dasar untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dan sebagai dasar untuk menilai kinerja dari manajemen perusahaan.
- Bank atau Kreditur, informasi keuangan dijadikan dasar oleh pihak kreditur atau bank untuk menilai tingkat kesehatan suatu perusahaan yang akan dan telah melakukan pinjaman modal dan infromasi keuangan juga dijadikan dasar untuk mengetahui tingkat kemampuan debitur dalam mengembalikan kewajibannya (utang/pinjaman).
- Investor, informasi keuangan dijadikan dasar dalam berinvestasi. Apakah modal yang diinvestasikan dalam suatu perusahaan akan memberikan keuntungan atau tidak.
- Pemerintah, informasi keuangan digunakan sebagai dasar dalam penetapan besaran pajak yang akan dibayarkan oleh suatu perusahaan dan juga untuk mengetahui kemampuan suatu perusahaan dalam pemberian UMR karyawan serta pemberian fasilitas-fasilitas bagi karyawan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan peraturan yang berlaku.
3. Pihak-pihak lain
Pihak-pihak lainnya diantaranya mahasiswa yang membutuhkan informasi keuangan suatu perusahaan untuk menyusun skripsi, lembaga sosial sebagai dasar untuk menentukan suatu perusahaan yang akan dimintai untuk memberikan sumbangan atau donatur, dan calon relasi kerja untuk memutuskan apakah jadi bekerjasama atau tidak.
Mengenal Laporan Keuangan
Pada dasarnya informasi keuangan terdiri dari dua komponen pokok, yaitu laporan keuangan dan informasi keuangan lainnya, berikut penjelasan dalam gambar:
Laporan keuangan (accounting statements) adalah hasil yang diperoleh
dari proses akuntansi keuangan yang bermanfaat dalam memberikan
informasi keuangan bagi pihak intern dan ekstern suatu perusahaan.
Laporan keuangan juga sebagai
penghubung antara data keuangan (aktivitas perusahaan) dengan pihak yang berkepentingan.
Berikut beberapa daftar laporan keuangan:
1. Neraca (Balance Sheet)
Adalah suatu daftar laporan yang sistematis yang berisi ringkasan aktiva (assets), utang/kewajiban (liabilities), dan modal (equity) dari suatu perusahaan yang ditutup pada tanggal terakhir periode akuntansi.
2. Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Adalah laporan yang menunjukkan ringkasan penghasilan (pendapatan), biaya, rugi dan laba yang diperoleh perusahaan pada periode tertentu.
3. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)
Adalah laporan yang berhubungan dengan aliran kas masuk dan keluar dari suatu perusahaan dalam periode tertentu.
4. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan ini bermanfaat dalam memberikan informasi tambahan, seperti tambahan informasi dalam neraca perhitungan laba rugi yang tidak bisa ditunjukan secara jelas, gunakanlah tanda kurung untuk menjelaskan secara langsung dalam laporan.
Penyusunan Laporan Keuangan
Siklus akuntansi adalah sebuah proses untuk menyediakan laporan keuangan suatu perusahaan dalam periode waktu tertentu. Siklus ini menjelaskan dari awal terjadinya transaksi hingga proses penyajian laporan keuangan pada akhir periode akuntansi. Ada yang juga yang mengartikan bahwa siklus akuntansi adalah tahapan urutan transaksi serta proses peristiwa aktivitas akuntansi dari awal periode sampai akhir periode dengan tidak terputus, dalam artian berputar (siklus). Tahapan siklus akuntansi terdiri dari:
- Tahap pencatatan, mulai dari pencatatan awal dokumen transaksi, pencatatan jurnal, pemindahan akun ke buku besar, dan pencatatan dalam neraca saldo.
- Tahap pengikhtisaran, mulai dari pengikhtisaran dalam jurnal penyesuaian, jurnal pembalik dan neraca lajur.
- Tahap pelaporan, terdiri dari laporan keuangan, jurnal penutup, dan NSSD (Neraca Saldo Setelah Penutupan)
Berikut penjelasan siklus akuntansi dalam gambar:
Berikut beberapa daftar laporan keuangan:
1. Neraca (Balance Sheet)
Adalah suatu daftar laporan yang sistematis yang berisi ringkasan aktiva (assets), utang/kewajiban (liabilities), dan modal (equity) dari suatu perusahaan yang ditutup pada tanggal terakhir periode akuntansi.
2. Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Adalah laporan yang menunjukkan ringkasan penghasilan (pendapatan), biaya, rugi dan laba yang diperoleh perusahaan pada periode tertentu.
3. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)
Adalah laporan yang berhubungan dengan aliran kas masuk dan keluar dari suatu perusahaan dalam periode tertentu.
4. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan ini bermanfaat dalam memberikan informasi tambahan, seperti tambahan informasi dalam neraca perhitungan laba rugi yang tidak bisa ditunjukan secara jelas, gunakanlah tanda kurung untuk menjelaskan secara langsung dalam laporan.
Penyusunan Laporan Keuangan
Siklus akuntansi adalah sebuah proses untuk menyediakan laporan keuangan suatu perusahaan dalam periode waktu tertentu. Siklus ini menjelaskan dari awal terjadinya transaksi hingga proses penyajian laporan keuangan pada akhir periode akuntansi. Ada yang juga yang mengartikan bahwa siklus akuntansi adalah tahapan urutan transaksi serta proses peristiwa aktivitas akuntansi dari awal periode sampai akhir periode dengan tidak terputus, dalam artian berputar (siklus). Tahapan siklus akuntansi terdiri dari:
- Tahap pencatatan, mulai dari pencatatan awal dokumen transaksi, pencatatan jurnal, pemindahan akun ke buku besar, dan pencatatan dalam neraca saldo.
- Tahap pengikhtisaran, mulai dari pengikhtisaran dalam jurnal penyesuaian, jurnal pembalik dan neraca lajur.
- Tahap pelaporan, terdiri dari laporan keuangan, jurnal penutup, dan NSSD (Neraca Saldo Setelah Penutupan)
Berikut penjelasan siklus akuntansi dalam gambar:
Keterangan Gambar:
Langkah pertama proses akuntansi adalah melakukan survei untuk transaksi keuangan. Survei dilakukan terhadap bukti transaksi keuangan, diantaranya nota, memo, cek, bon, dll. Setelah melakukan survei kemudian melakukan perencanaan untuk menganalisa bukti transaksi. Langkah selanjutnya setelah melakukan analisa bukti transaksi adalah pencatatan transaksi dalam buku jurnal, dilanjutkan dengan pengelompokan transaksi keuangan pada buku besar (pemostingan), semua transaksi yang sudah dikelompokan akan dijumlah di dalam buku besar yang akan menghasilkan saldo debet dan kredit. Saldo inilah yang nantinya akan dimasukan ke dalam neraca saldo.
Langkah berikutnya adalah melakukan pencatatan data penyesuaian pada jurnal penyesuaian. Kemudian setelah melakukan penyesuaian pada jurnal penyesuaian langkah berikutnya adalah menyusun neraca lajur yang di dalamnya dihasilkan perhitungan neraca saldo disesuaikan, laba rugi dan neraca. Kemudian setelah menyusun neraca lajur, langkah berikutnta adalah menyusun laporan keuangan. Setelah menyusun laporan keuangan, langkah berikutnya adalah menyusun penutupan buku. Penutupan buku adalah persiapan untuk memasuki periode akuntansi berikutnya. Langkah berikutnya adalah pemostingan jurnal penyesuaian dan jurnal penutup ke dalam buku besar. Langkah terakhir setelah posting ke buku besar adalah pembuatan neraca saldo setelah penutupan dan jurnal pembalik.
Produktivitas dan Etika Bisnis
Di dalam dunia bisnis, pengupahan merupakan hal yang sewajarnya sebagai
bentuk kompensasi atas kontribusi yang diberikan pekerja atau buruh
kepada perusahaan. Jadi ketika perusahaan merekrut pekerja/ buruh yang
diharapkan adalah pekerja/buruh tersebut dapat menjalankan serangkaian
pekerjaannya untuk menghasilkan barang atau jasa yang mendukung kegiatan
usaha sehingga menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Keuntungan yang
didapat dapat digunakan perusahaan untuk memberikan kompensasi berupa
upah kepada pekerja/buruh.
Hal tersebut seiring dengan definisi upah pada uu no 13 tahun 2003 pada pasal 1 ayat 30 tentang ketenaga kerjaan yang berbunyi :
“Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan”.
Kontribusi pekerja kepada perusahaan dengan menjalankan pekerjaannya kemudian dapat disebut sebagai kinerja atau juga dapat disebut sebagai produktivitas. Semakin baik kinerja dan produktivitasnya maka sudah selayaknya pekerja/buruh mendapat upah yang lebih baik dibanding pekerja/buruh yang rendah kinerja dan produktivitasnya.
Pemerintah sebagai pihak yang independen, mengeluarkan Upah Minimum Regional (UMR) yang bertujuan untuk mengatur sistem pengupahan yang seharusnya diberikan oleh suatu perusahaan kepada para pekerja. Dari namanya saja sudah dapat diketahui bahwa upah minimum tersebut berbeda-beda pada masing-masing daerah. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan kultur sosial pada masing-masing daerah.
Telah dikatakan diatas bahwa pengupahan yang didasarkan pada UMR amatlah berkaitan dengan produktivitas seseorang. Menurut Dewan Produktivitas Nasional (DPN) didefinisikan secara filosofis sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini yang pada dasarnya harus memenuhi unsur efektifitas, efisien dan kualitas.
Produktivitas dipengaruhi oleh faktor-faktor baik tingkat makro, mikro maupun bagi tiap individu. Pada tingkat makro terdapat faktor stabilitas politik dan keamanan, kondisi sumber daya (manusia, alam dan energi), pelaksanaan pemerintah, kondisi infrastruktur berupa transportasi dan komunikasi, dan sosial dan budaya. Pada tingkat mikro, faktor internal meliputi sumber daya manusia, teknologi, manajemen dan struktur modal. Selain faktor internal terdapat juga faktor eksternal meliputi kebijaksaan pemerintah, kondisi politik, sosial, ekonomi dan hankam. Pada tingkat individu terdapat faktor sikap mental (budaya produktif), pendidikan, ketrampilan, kompetensi dan apresiasi terhadap kinerja.
Ukuran produktivitas biasanya didasarkan pada hasil dari Input (I) dibagi Output (O). Input dan output dalam produktivitas memiliki hubungan lurus atau sebanding, yakni semakin besar input dan semakin kecil output maka produktivitasnya semakin besar dan begitu pula sebaliknya. Selain itu produktivitas juga dapat dideskripsikan sebagai berikut :
Hal tersebut seiring dengan definisi upah pada uu no 13 tahun 2003 pada pasal 1 ayat 30 tentang ketenaga kerjaan yang berbunyi :
“Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan”.
Kontribusi pekerja kepada perusahaan dengan menjalankan pekerjaannya kemudian dapat disebut sebagai kinerja atau juga dapat disebut sebagai produktivitas. Semakin baik kinerja dan produktivitasnya maka sudah selayaknya pekerja/buruh mendapat upah yang lebih baik dibanding pekerja/buruh yang rendah kinerja dan produktivitasnya.
Pemerintah sebagai pihak yang independen, mengeluarkan Upah Minimum Regional (UMR) yang bertujuan untuk mengatur sistem pengupahan yang seharusnya diberikan oleh suatu perusahaan kepada para pekerja. Dari namanya saja sudah dapat diketahui bahwa upah minimum tersebut berbeda-beda pada masing-masing daerah. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan kultur sosial pada masing-masing daerah.
Telah dikatakan diatas bahwa pengupahan yang didasarkan pada UMR amatlah berkaitan dengan produktivitas seseorang. Menurut Dewan Produktivitas Nasional (DPN) didefinisikan secara filosofis sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini yang pada dasarnya harus memenuhi unsur efektifitas, efisien dan kualitas.
Produktivitas dipengaruhi oleh faktor-faktor baik tingkat makro, mikro maupun bagi tiap individu. Pada tingkat makro terdapat faktor stabilitas politik dan keamanan, kondisi sumber daya (manusia, alam dan energi), pelaksanaan pemerintah, kondisi infrastruktur berupa transportasi dan komunikasi, dan sosial dan budaya. Pada tingkat mikro, faktor internal meliputi sumber daya manusia, teknologi, manajemen dan struktur modal. Selain faktor internal terdapat juga faktor eksternal meliputi kebijaksaan pemerintah, kondisi politik, sosial, ekonomi dan hankam. Pada tingkat individu terdapat faktor sikap mental (budaya produktif), pendidikan, ketrampilan, kompetensi dan apresiasi terhadap kinerja.
Ukuran produktivitas biasanya didasarkan pada hasil dari Input (I) dibagi Output (O). Input dan output dalam produktivitas memiliki hubungan lurus atau sebanding, yakni semakin besar input dan semakin kecil output maka produktivitasnya semakin besar dan begitu pula sebaliknya. Selain itu produktivitas juga dapat dideskripsikan sebagai berikut :
- Produktivitas (P) naik apabila Input (I) turun, Output (O) tetap
- Produktivitas (P) naik apabila Input (I) turun, Output (O) naik
- Produktivitas (P) naik apabila Input (I) tetap, Output (O) naik
- Produktivitas (P) naik apabila Input (I) naik, Output (O) naik tetapi jumlah kenaikan Output lebih besar daripada kenaikan Input.
- Produktivitas (P) naik apabila Input (I) turun, Output (O) turun tetapi jumlah penurunan Input lebih kecil daripada turunnya Output.
- Keuntungan atau laba bagi para pemegang saham dan para investor.
- Pekerjaan dan upah bagi para pekerja.
- Barang-barang dan jasa-jasa yang berkualitas untuk para konsumen.
- Pajak dan pendapatan-pendapatan lain untuk Pemerintah Daerah dan Negara
Kumpulan Artikel Ekonomi
Investasi di Pasar Modal Berkembang
Pada era globalisasi saat ini, dimana
hambatan-hambatan perekonomian semakin pudar, peralihan arus dana dari
pihak yang surplus kepada yang defisit akan semakin cepat dan tanpa
hambatan. Pasar Modal sebagai pintu investasi terhadap aliran dana dari
pihak yang kelebihan kekayaan (surplus) kepada pihak yang kekurangan
dana (defisit) berperan sebagai lembaga perantara keuangan. Investor
disini adalah pihak yang surplus dalam kaitannya dengan keuangan.
Siapakah
pihak-pihak surplus ini? Dalam kaitannya dalam investasi dan sumber
dana yang digunakannya, investor dapat dibagi. Pertama, adalah investor
domestik yaitu adalah investor yang berasal dari dalam negeri yang
menyusun portofolio asetnya di pasar modal dalam negeri. Kedua adalah
investor asing, yaitu investor yang memiliki sejumlah dana dari luar
negeri yang menyusun portofolio asetnya pada sejumlah negara yang
berbeda.
Investasi asing yang datang ke negara-negara lain sebenarnya memiliki motif klasik yang meliputi, motif mencari bahan mentah atau sumber daya alam, mencari pasar baru dan meminimalkan biaya. Dari motif klasik tersebut kadangkala investor memiliki motif lain yaitu motif mengembangkan teknologi. Investor menyalurkan dananya ke negara lain biasanya tidak hanya membawa satu motif saja tetapi bisa karena beberapa motif sekaligus.
Paling tidak ada empat cara investor dapat masuk ke suatu negara: distressed asset investment, strategic investment, direct investment dan portfolio investment. Distressed asset investment adalah investasi yang dilakukan untuk mendapatkan kepemilikan atau membeli hutang suatu perusahaan dalam kesulitan keuangan. Kedua, strategic investment secara umum investor asing mengakuisisi perusahaan yang memiliki pangsa pasar cukup luas dan berada dalam segmen bisnis serta faktor lokasi yang mendukung strategi ekspansi perusahaan investor. Ketiga yakni investasi langsung (direct investment) biasanya berlangsung pada sektor yang belum begitu berkembang, misalnya pembangunan yang sarat teknologi atau pembangunan di sektor otomotif, biasanya perusahaan. Keempat adalah portofolio investment yaitu investasi dalam surat hutang dan saham di pasar modal.
Portofolio investment inilah yang selama ini menjadi perhatian banyak praktisi di bidang pasar modal. Mengapa demikian? Karena jenis investor ini merupakan yang paling cepat memindahkan eksposurnya di suatu negara jika terjadi gejolak (politik, ekonomi, kurs) yang diintrepretasikan sebagai ketidakpastian. Mereka juga adalah investor yang memiliki pilihan paling luas dibanding ke tiga jenis investor di atas. Sehingga jika ada kejadian tertentu baik secara makro, sekoral ataupun regulasi pemerintah, maka investor ini adalah yang lebih rentan dan sensitif terhadap refleksi atas informasi tersebut. Besarnya nilai investasi asing yang masuk atau keluar, praktis juga akan mempengaruhi pasar secara keseluruhan akibat adanya volume transaksi yang besar.
Peranan modal asing dalam pembangunan negara telah lama diperbincangkan oleh para ahli ekonomi pembangunan. Secara garis besar menurut Chereney dan Carter yaitu pertama, sumber dana eksternal (modal asing) dapat dimanfaatkan oleh emerging country sebagai dasar untuk mempercepat investasi dan pertumbuhan ekonomi. Kedua, pertumbuhan ekonomi yang meningkat perlu diikuti dengan perubahan struktur produksi dan perdagangan. Ketiga, modal asing dapat berperan penting dalam mobilisasi dana maupun transformasi struktural. Keempat, kebutuhan akan modal asing menjadi menurun segera setelah perubahan struktural benar-benar terjadi (meskipun modal asing di masa selanjutnya lebih produktif).
Indonesia sempat mengalami kehancuran ekonomi yang selama ini telah dibangun melalui sendi-sendi kebijakan orde baru mulai merangkak kembali menyusun fondasi perekonomiannya. International Financial Corporation (IFC) mengkaitkan klasifikasi bursa saham dengan klasifikasi negara. Jika negara tersebut masih tergolong sebagai negara berkembang, maka pasar di negara tersebut juga dalam tahap berkembang, meskipun bursa sahamnya berfungsi penuh dan diatur secara baik.
Pasar modal berkembang dapat diidentifikasi melalui suatu negara, apakah negara tersebut merupakan negara maju atau tergolong negara berkembang. Indikatornya adalah pendapatan perkapita dari suatu negara, biasanya yang termasuk dalam negara berpenghasilan rendah sampai menengah. Namun karakteristik yang paling mencolok adalah dilihat nilai kapitalisasi pasarnya yaitu banyaknya perusahaan yang tercatat, kumulatif volume perdagangan, keketatan peraturan pasar modal, hingga kecanggihan dan kultur investor domestiknya.
Konsekuensi pasar modal berkembang adalah nilai kapitalisasi pasarnya yang kecil. Ukuran suatu kapitalisasi pasar biasanya dilihat dari rasio perbandingan dengan nilai produk domestik bruto suatu negara. Selain itu konsekuensi lainnya adalah terdapatnya volume transaksi perdagangan yang tipis (thin trading) yang disebabkan oleh ketidaksingkronan perdagangan (non-syncronous trading) di pasar. Perdagangan yang tidak singkron disebabkan oleh banyaknya sekuritas yang teracatat tidak seluruhnya diperdagangkan, artinya terdapat beberapa waktu tertentu dimana suatu sekuritas tidak terjadi transaksi (Hartono, 2003).
Indonesia yang sampai saat ini masih tercatat di IFC masih sebagai negara berkembang dengan iklim investasi terburuk di regional Asia Timur. Walaupun dengan catatan seperti itu, pada kenyataannya kita masih dilirik oleh investor asing. Kenyataannya bahwa terdapat perusahaan-perusahaan nasional dengan notabene berada di sektor strategis negara, ditawar oleh beberapa institusi asing melalui akuisisi saham. Terdapatnya aliran dana masuk sebagai investasi yang pada umumnya merupakan penanaman modal asing seharusnya bisa menjadi pendongkrak perekonomian secara makro.
Alasan utama investor asing memindahkan dananya ke negara berkembang adalah karena negara berkembang memiliki potensi-potensi usaha yang belum tergali seluruhnya, seperti pada motif klasik investasi ke negara lain. Michael Fairbanks dan Stace Lindsay konsultan senior pada Monitor Company mengemukakan tujuan investor asing datang ke negara-negara miskin yaitu biasanya hanya melihat kesempatan untuk menarik sumber daya alam , upah kerja murah dan sebagai sasaran produk atau jasa yang tidak berkualitas bagus.
Namun terdapat alasan lain yang mendampingi motif tersebut, yaitu perbedaan yang mencolok dengan negara maju. Jika kita gunakan pendekatan daur hidup usaha maka negara berkembang masuk dalam kategori bertumbuh (growth) dibanding negara maju yang masuk dalam kategori matang (mature). Artinya bahwa terdapat daya tarik dari pertumbuhan ekonomi yang tinggi yang tentu saja disertai oleh return yang tinggi pula, karena pertumbuhan ekonomi merupakan indikator agregat dari industri di suatu negara. Misalnya bisnis telekomunikasi selular di Indonesia yang tergarap secara padat baru di Pulau Jawa saja, sedangkan di luar itu masih berpotensi tinggi untuk dijadikan pangsa pasar baru.
Mark Mobius praktisi dan ahli di industri investasi internasional mengemukakan bahwa dengan diperkenalkannya investor asing ke pasar tentu saja berfungsi sebagai katalis, yang mendorong investasi lokal. Modal asing yang masuk ke negara tertentu memungkinkan bisnis di negara tersebut untuk tumbuh dengan laju yang lebih cepat dibandingkan jika hanya memobilisasi sumber daya domestik.
Hanya saja arus uang yang berasal dari portofolio investment seringkali dikhawatirkan hanya aliran uang panas dari negara lain. Aliran dana yang sering dikenal sebagai capital fight ini dipandang oleh pemerintah sebagai investasi yang spekulatif, tidak dapat diandalkan dan cenderung sarat akan kegiatan ambil untung (profit taking) di pasar modal. Pada tahap selanjutnya dana seperti ini akan menimbulkan ketidakstabilan ekonomi domestik.
Permasalahannya yang selalu menjadi momok di pasar modal ini sebenarnya telah banyak disuarakan oleh para ekonom, praktisi dan regulatori dalam industri ini. Hanya saja kita hanya seperti mendengar suatu informasi yang masuk dari telinga kiri keluar dari telinga kanan. Permasalahannya adalah untuk membuat kualitas aliran dana investasi tersebut bukan kuantitas aliran dananya. Kualitas investasi adalah jumlah dana yang diinvestasikan secara jangka panjang yang digunakan untuk membangun sektor riil.
Secara sederhana adalah dengan menjaga suatu kestabilan ekonomi makro (misalnya inflasi terkendali, ekonomi bertumbuh, dsb), salah satu cara untuk mewujudkannya yaitu dengan menciptakan suatu sistem pasar yang adil dan kompetitif. Kompetitif dan adil artinya bahwa tidak ada pihak yang diuntungkan secara berlebih akibat adanya informasi yang bias dan sebaliknya. Sebagai contoh adanya pungutan liar yang marak di negara kita yang dilakukan oleh oknum yang terjaring dalam suatu sindikasi tertentu, dengan membayar pungutan tersebut misalnya, perusahaan diperlancar dalam pengurusan perijinan dibanding perusahaan yang tidak melakukan hal itu. Pungutan liar juga mengandung ketidakpastian harga yang tinggi karena tidak terdapat standar yang jelas dan dilakukan secara ilegal. Pungutan liar dapat dikategorikan sebagai biaya akibat beban risiko yang menyebabkan biaya produksi lebih tinggi.
Douglass North mengemukakan biaya transaksi banyak berhubungan dengan kinerja ekonomi keseluruhan, semakin rendah biaya transaksi maka suatu negara akan semakin mengalami pertumbuhan ekonomi yang dapat dipertahankan. Secara spesifik, Gayle P. W. Jackson dalam artikelnya yang berjudul Pemerintahan untuk Pasar Modern mengemukakan bahwa untuk mengurangi ketidakpastian akibat biaya transaksi dapat dilakukan dengan meliputi, sistem kepemilikan yang jelas, penggunakan standar, sumberdaya yang beraneka dan meningkat, regulator yang ketat, memiliki basis data dan menjamin kelancaran penyebaran informasi sehingga terjadi iklim yang kompetitif untuk mengurangi informasi yang asimetris.
Investasi asing yang datang ke negara-negara lain sebenarnya memiliki motif klasik yang meliputi, motif mencari bahan mentah atau sumber daya alam, mencari pasar baru dan meminimalkan biaya. Dari motif klasik tersebut kadangkala investor memiliki motif lain yaitu motif mengembangkan teknologi. Investor menyalurkan dananya ke negara lain biasanya tidak hanya membawa satu motif saja tetapi bisa karena beberapa motif sekaligus.
Paling tidak ada empat cara investor dapat masuk ke suatu negara: distressed asset investment, strategic investment, direct investment dan portfolio investment. Distressed asset investment adalah investasi yang dilakukan untuk mendapatkan kepemilikan atau membeli hutang suatu perusahaan dalam kesulitan keuangan. Kedua, strategic investment secara umum investor asing mengakuisisi perusahaan yang memiliki pangsa pasar cukup luas dan berada dalam segmen bisnis serta faktor lokasi yang mendukung strategi ekspansi perusahaan investor. Ketiga yakni investasi langsung (direct investment) biasanya berlangsung pada sektor yang belum begitu berkembang, misalnya pembangunan yang sarat teknologi atau pembangunan di sektor otomotif, biasanya perusahaan. Keempat adalah portofolio investment yaitu investasi dalam surat hutang dan saham di pasar modal.
Portofolio investment inilah yang selama ini menjadi perhatian banyak praktisi di bidang pasar modal. Mengapa demikian? Karena jenis investor ini merupakan yang paling cepat memindahkan eksposurnya di suatu negara jika terjadi gejolak (politik, ekonomi, kurs) yang diintrepretasikan sebagai ketidakpastian. Mereka juga adalah investor yang memiliki pilihan paling luas dibanding ke tiga jenis investor di atas. Sehingga jika ada kejadian tertentu baik secara makro, sekoral ataupun regulasi pemerintah, maka investor ini adalah yang lebih rentan dan sensitif terhadap refleksi atas informasi tersebut. Besarnya nilai investasi asing yang masuk atau keluar, praktis juga akan mempengaruhi pasar secara keseluruhan akibat adanya volume transaksi yang besar.
Peranan modal asing dalam pembangunan negara telah lama diperbincangkan oleh para ahli ekonomi pembangunan. Secara garis besar menurut Chereney dan Carter yaitu pertama, sumber dana eksternal (modal asing) dapat dimanfaatkan oleh emerging country sebagai dasar untuk mempercepat investasi dan pertumbuhan ekonomi. Kedua, pertumbuhan ekonomi yang meningkat perlu diikuti dengan perubahan struktur produksi dan perdagangan. Ketiga, modal asing dapat berperan penting dalam mobilisasi dana maupun transformasi struktural. Keempat, kebutuhan akan modal asing menjadi menurun segera setelah perubahan struktural benar-benar terjadi (meskipun modal asing di masa selanjutnya lebih produktif).
EMERGING MARKET IN EMERGING COUNTRY
Indonesia sempat mengalami kehancuran ekonomi yang selama ini telah dibangun melalui sendi-sendi kebijakan orde baru mulai merangkak kembali menyusun fondasi perekonomiannya. International Financial Corporation (IFC) mengkaitkan klasifikasi bursa saham dengan klasifikasi negara. Jika negara tersebut masih tergolong sebagai negara berkembang, maka pasar di negara tersebut juga dalam tahap berkembang, meskipun bursa sahamnya berfungsi penuh dan diatur secara baik.
Pasar modal berkembang dapat diidentifikasi melalui suatu negara, apakah negara tersebut merupakan negara maju atau tergolong negara berkembang. Indikatornya adalah pendapatan perkapita dari suatu negara, biasanya yang termasuk dalam negara berpenghasilan rendah sampai menengah. Namun karakteristik yang paling mencolok adalah dilihat nilai kapitalisasi pasarnya yaitu banyaknya perusahaan yang tercatat, kumulatif volume perdagangan, keketatan peraturan pasar modal, hingga kecanggihan dan kultur investor domestiknya.
Konsekuensi pasar modal berkembang adalah nilai kapitalisasi pasarnya yang kecil. Ukuran suatu kapitalisasi pasar biasanya dilihat dari rasio perbandingan dengan nilai produk domestik bruto suatu negara. Selain itu konsekuensi lainnya adalah terdapatnya volume transaksi perdagangan yang tipis (thin trading) yang disebabkan oleh ketidaksingkronan perdagangan (non-syncronous trading) di pasar. Perdagangan yang tidak singkron disebabkan oleh banyaknya sekuritas yang teracatat tidak seluruhnya diperdagangkan, artinya terdapat beberapa waktu tertentu dimana suatu sekuritas tidak terjadi transaksi (Hartono, 2003).
Indonesia yang sampai saat ini masih tercatat di IFC masih sebagai negara berkembang dengan iklim investasi terburuk di regional Asia Timur. Walaupun dengan catatan seperti itu, pada kenyataannya kita masih dilirik oleh investor asing. Kenyataannya bahwa terdapat perusahaan-perusahaan nasional dengan notabene berada di sektor strategis negara, ditawar oleh beberapa institusi asing melalui akuisisi saham. Terdapatnya aliran dana masuk sebagai investasi yang pada umumnya merupakan penanaman modal asing seharusnya bisa menjadi pendongkrak perekonomian secara makro.
Alasan utama investor asing memindahkan dananya ke negara berkembang adalah karena negara berkembang memiliki potensi-potensi usaha yang belum tergali seluruhnya, seperti pada motif klasik investasi ke negara lain. Michael Fairbanks dan Stace Lindsay konsultan senior pada Monitor Company mengemukakan tujuan investor asing datang ke negara-negara miskin yaitu biasanya hanya melihat kesempatan untuk menarik sumber daya alam , upah kerja murah dan sebagai sasaran produk atau jasa yang tidak berkualitas bagus.
Namun terdapat alasan lain yang mendampingi motif tersebut, yaitu perbedaan yang mencolok dengan negara maju. Jika kita gunakan pendekatan daur hidup usaha maka negara berkembang masuk dalam kategori bertumbuh (growth) dibanding negara maju yang masuk dalam kategori matang (mature). Artinya bahwa terdapat daya tarik dari pertumbuhan ekonomi yang tinggi yang tentu saja disertai oleh return yang tinggi pula, karena pertumbuhan ekonomi merupakan indikator agregat dari industri di suatu negara. Misalnya bisnis telekomunikasi selular di Indonesia yang tergarap secara padat baru di Pulau Jawa saja, sedangkan di luar itu masih berpotensi tinggi untuk dijadikan pangsa pasar baru.
PERAN PEMERINTAH DAN INVESTOR DOMESTIK DI PASAR MODAL BERKEMBANG
Mark Mobius praktisi dan ahli di industri investasi internasional mengemukakan bahwa dengan diperkenalkannya investor asing ke pasar tentu saja berfungsi sebagai katalis, yang mendorong investasi lokal. Modal asing yang masuk ke negara tertentu memungkinkan bisnis di negara tersebut untuk tumbuh dengan laju yang lebih cepat dibandingkan jika hanya memobilisasi sumber daya domestik.
Hanya saja arus uang yang berasal dari portofolio investment seringkali dikhawatirkan hanya aliran uang panas dari negara lain. Aliran dana yang sering dikenal sebagai capital fight ini dipandang oleh pemerintah sebagai investasi yang spekulatif, tidak dapat diandalkan dan cenderung sarat akan kegiatan ambil untung (profit taking) di pasar modal. Pada tahap selanjutnya dana seperti ini akan menimbulkan ketidakstabilan ekonomi domestik.
Permasalahannya yang selalu menjadi momok di pasar modal ini sebenarnya telah banyak disuarakan oleh para ekonom, praktisi dan regulatori dalam industri ini. Hanya saja kita hanya seperti mendengar suatu informasi yang masuk dari telinga kiri keluar dari telinga kanan. Permasalahannya adalah untuk membuat kualitas aliran dana investasi tersebut bukan kuantitas aliran dananya. Kualitas investasi adalah jumlah dana yang diinvestasikan secara jangka panjang yang digunakan untuk membangun sektor riil.
Secara sederhana adalah dengan menjaga suatu kestabilan ekonomi makro (misalnya inflasi terkendali, ekonomi bertumbuh, dsb), salah satu cara untuk mewujudkannya yaitu dengan menciptakan suatu sistem pasar yang adil dan kompetitif. Kompetitif dan adil artinya bahwa tidak ada pihak yang diuntungkan secara berlebih akibat adanya informasi yang bias dan sebaliknya. Sebagai contoh adanya pungutan liar yang marak di negara kita yang dilakukan oleh oknum yang terjaring dalam suatu sindikasi tertentu, dengan membayar pungutan tersebut misalnya, perusahaan diperlancar dalam pengurusan perijinan dibanding perusahaan yang tidak melakukan hal itu. Pungutan liar juga mengandung ketidakpastian harga yang tinggi karena tidak terdapat standar yang jelas dan dilakukan secara ilegal. Pungutan liar dapat dikategorikan sebagai biaya akibat beban risiko yang menyebabkan biaya produksi lebih tinggi.
Douglass North mengemukakan biaya transaksi banyak berhubungan dengan kinerja ekonomi keseluruhan, semakin rendah biaya transaksi maka suatu negara akan semakin mengalami pertumbuhan ekonomi yang dapat dipertahankan. Secara spesifik, Gayle P. W. Jackson dalam artikelnya yang berjudul Pemerintahan untuk Pasar Modern mengemukakan bahwa untuk mengurangi ketidakpastian akibat biaya transaksi dapat dilakukan dengan meliputi, sistem kepemilikan yang jelas, penggunakan standar, sumberdaya yang beraneka dan meningkat, regulator yang ketat, memiliki basis data dan menjamin kelancaran penyebaran informasi sehingga terjadi iklim yang kompetitif untuk mengurangi informasi yang asimetris.
Peran pemerintah sebagai fungsi regulator tidaklah cukup karena secanggih dan seketat apapun regulasi bila tidak dilakukan dengan kesadaran (awareness) yang tinggi pastinya akan berjalan setengah-setengah dan berikutnya setiap pelaku akan selalu mencari celah dari regulasi tersebut. Pemerintah layaknya juga harus dapat peran sebagai guarantor yang memberikan jaminan kepada investor baik domestik maupun asing. Jaminan kepastian ekonomi tidak lah cukup, pemerintah entah bagaimana caranya harus bisa memberikan kepastian hukum dan kepastian kondisi politik. Karena dua faktor tersebut juga berkaitan erat dengan faktor kultur sumber daya manusia.
Pernak-pernik utopis yang selama ini dijadikan kampanye secara besar-besaran oleh pemerintah seharusnya mulai benar-benar dijalankan. Harapannya adalah dapat terjadinya efek merembes kebawah (trickle down effect) yaitu dengan merubah kultur, tingkah laku dan perilaku pemerintah yang memberikan sokongan moral ke masyarakat. Tetapi hal ini tidak serta merta dapat berhasil dengan sendirinya, pemerintah juga harus bisa membimbing masyarakat untuk berani menjadi invetor domestik sehingga terjadi suatu gerakan dari bawah ke atas (bottom up).
Pasar modal seperti ini memiliki kecenderungan return tinggi tetapi tinggi pula risikonya. Momentum aliran dana asing selama ini yang menghiasi pasar modal Indonesia sebaiknya juga disambut dengan aliran dana domestik untuk dapat meningkatkan kapitalisasi pasar. Dengan cara seperti itu peran pasar modal sebagai penggerak roda pembangunan dan peningkat kesejahteraan masyarakat dapat terwujud. Pasar modal tidaklah hanya dikuasai oleh satu atau dua kelompok saja tetapi merupakan sebuah sistem yang terintegrasi untuk bergerak bersama-sama antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat.
Appearance Vocabulary – Istilah Penampilan Fisik
Hair, Face, and Skin (Rambut, Wajah, dan
kulit)
• Straight hair = rambut lurus
• Wavy hair = rambut ikal, bergelombang
• Curly hair = rambut keriting
• A crew-cut = rambut cepak (rambut tentara)
• Receding hair = rambut setengah botak
• Bald = botak
• Blonde hair = rambut pirang
• Fair hair = rambut pirang (kuning langsat)
• Dark hair = rambut hitam
• Ginger hair = rambut pirang (oranye)
• Red hair = rambut pirang (kemerah-merahan)
• Auburn hair = rambut pirang
• Kinky hair = rambut keriting kusut
• Bangs = rambut poni
• Pigtail = rambut kuncir
• Sideburns = cambang
• Thin face = wajah kurus
• Round face = wajah bulat
• Chubby face = wajah gemuk/ tembem
• Wrinkles = keriput
• Dark skin = kulit gelap
• Freckles = bintik-bintik di wajah (matahari)
• Beard and moustache = jenggot dan kumis
• Pale = pucat
• Straight hair = rambut lurus
• Wavy hair = rambut ikal, bergelombang
• Curly hair = rambut keriting
• A crew-cut = rambut cepak (rambut tentara)
• Receding hair = rambut setengah botak
• Bald = botak
• Blonde hair = rambut pirang
• Fair hair = rambut pirang (kuning langsat)
• Dark hair = rambut hitam
• Ginger hair = rambut pirang (oranye)
• Red hair = rambut pirang (kemerah-merahan)
• Auburn hair = rambut pirang
• Kinky hair = rambut keriting kusut
• Bangs = rambut poni
• Pigtail = rambut kuncir
• Sideburns = cambang
• Thin face = wajah kurus
• Round face = wajah bulat
• Chubby face = wajah gemuk/ tembem
• Wrinkles = keriput
• Dark skin = kulit gelap
• Freckles = bintik-bintik di wajah (matahari)
• Beard and moustache = jenggot dan kumis
• Pale = pucat
Height and Build (Tinggi badan dan perawakan)
• Rather plump = agak gendut
• Stout = agak gendut
• Slim = langsing
• Obese = gemuk sekali
• Fat (impolite) = gendut (tidak sopan)
• Bit overweight = gemuk (lebih sopan)
• Stocky = pendek gemuk
• Well-built = tegap, berotot
• Muscular = berotot
• Thin = kurus
• Anorexic = kurus kerempeng
• Skinny = kurus
General Appearance (Penampilan umum)
• Smart = pintar, cerdas
• Elegant = elok, elegan
• Well-dressed = berpakaian rapi
• Scruffy = semerawut
• Untidy-looking = tidak rapi
• Good-looking = menarik, cantik, tampan
• Unattractive = tidak menarik
• Beautiful = cantik
• Handsome = tampan
• Tall = tinggi
• Short = pendek
• General height = tingginya sedang-sedang saja
• Amusing = menyenangkan, menghibur
• Attractive = menarik (penampilan)
• Charming = menarik (penampilan)
• Ugly = jelek
• Horrible = jelek, mengerikan
• Old = tua
• Young = muda
Intellectual Ability (Kemampuan Intelektual)
• Intelligent = pintar, cerdas
• Bright = cerdas, cemerlang
• Clever = pandai, pintar
• Smart = pintar
• Shrewd = pandai, lihai
• Able = cakap, terampil
• Gifted = berbakat
• Talented = berbakat
• Brainy = pintar
• Stupid = bodoh
• Foolish = bodoh, dungu
• Half-witted = bodoh
• Simple =biasa, tidak pintar
• Silly = dungu
• Brainless = bodoh
• Daft =gila, tidak waras
• Dumb = dungu
• Dim = bodoh, suram
• Intelligent = pintar, cerdas
• Bright = cerdas, cemerlang
• Clever = pandai, pintar
• Smart = pintar
• Shrewd = pandai, lihai
• Able = cakap, terampil
• Gifted = berbakat
• Talented = berbakat
• Brainy = pintar
• Stupid = bodoh
• Foolish = bodoh, dungu
• Half-witted = bodoh
• Simple =biasa, tidak pintar
• Silly = dungu
• Brainless = bodoh
• Daft =gila, tidak waras
• Dumb = dungu
• Dim = bodoh, suram
Attitude toward Life and Surroundings (Sikap terhadap Kehidupan
dan Lingkungan)
• Optimistic = optimistis
• Pessimistic = pesimistis
• Extroverted = terbuka, aktif secara sosial
• Introverted = pendiam, pemalu
• Calm = tenang, kalem
• Relaxed = santai
• Tense = keras
• Practical = praktis
• Sensible = berpikiran sehat
• Sensitive = sensitif
• Optimistic = optimistis
• Pessimistic = pesimistis
• Extroverted = terbuka, aktif secara sosial
• Introverted = pendiam, pemalu
• Calm = tenang, kalem
• Relaxed = santai
• Tense = keras
• Practical = praktis
• Sensible = berpikiran sehat
• Sensitive = sensitif
Attitude toward Other People (Sikap terhadap Orang Lain)
• Sociable = suka bergaul, pandai bersosialisasi
• Gregarious = pandai bergaul
• Quarrelsome = suka berdebat/bertengkar
• Argumentative = suka berdebat
• Cruel = jahat
• Sadistic = sadis, bengis
• Easy-going = supel, tidak kaku
• Even-tempered = kalem, bertempramen tenang
• Impolite = tidak sopan
• Rude = kasar, tidak sopan
• Ill-mannered = bekelakuan buruk
• Discourteous = berkelakuan buruk
• Honest = jujur, terus terang
• Trustworthy = dapat dipercaya
• Reliable = dapat diandalkan
• Sincere = tulus
• Jealous = cemburu
• Envious = cemburu, iri hati
• Determined = ulet, tekun
• Obstinate = keras kepala
• Stubborn = keras kepala
• Pig-headed = irit
• Thrifty = hemat
• Economical = ekonomis, sangat irit
• Miserly = pelit, kikir
• Tight-fisted = pelit, kikir
• Self-assured = percaya diri
• Self-important = mementingkan diri sendiri
• Arrogant = arogan, sombong
• Full of oneself = suka puas dan membanggakan diri sendiri
• Assertive = tegas
• Aggressive = agresif
• Bossy = suka asal memerintah
• Original = seadanya, apa adanya
• Peculiar = aneh
• Weird = aneh
• Eccentric = eksentrik, aneh, tidak biasa
• Odd = aneh
• Frank = terus terang
• Direct = terus terang, blak-blakan
• Open = terbuka
• Blunt = spontan, blak-blakan
• Abrupt = kasar, spontan
• Brusque = kaku (kelakuan)
• Curt = kaku, kasar (kelakuan)
• Broad-minded = lapang hati
• Unprincipled = tidak normal, nakal
• Permissive = serba membolehkan, suka mengizinkan
• Inquiring = suka ingin tahu
• Inquisitive = suka ingin tahu
• Nosy = ingin tahu
• Generous = dermawan, suka memberi
• Extravagant =boros, suka berfoya-foya
• Innocent = polos, lugu
• Naïve = polos, lugu, naif
• Ambitious = ambisius
• Pushy = ambisius, sangat ingin maju
• Sociable = suka bergaul, pandai bersosialisasi
• Gregarious = pandai bergaul
• Quarrelsome = suka berdebat/bertengkar
• Argumentative = suka berdebat
• Cruel = jahat
• Sadistic = sadis, bengis
• Easy-going = supel, tidak kaku
• Even-tempered = kalem, bertempramen tenang
• Impolite = tidak sopan
• Rude = kasar, tidak sopan
• Ill-mannered = bekelakuan buruk
• Discourteous = berkelakuan buruk
• Honest = jujur, terus terang
• Trustworthy = dapat dipercaya
• Reliable = dapat diandalkan
• Sincere = tulus
• Jealous = cemburu
• Envious = cemburu, iri hati
• Determined = ulet, tekun
• Obstinate = keras kepala
• Stubborn = keras kepala
• Pig-headed = irit
• Thrifty = hemat
• Economical = ekonomis, sangat irit
• Miserly = pelit, kikir
• Tight-fisted = pelit, kikir
• Self-assured = percaya diri
• Self-important = mementingkan diri sendiri
• Arrogant = arogan, sombong
• Full of oneself = suka puas dan membanggakan diri sendiri
• Assertive = tegas
• Aggressive = agresif
• Bossy = suka asal memerintah
• Original = seadanya, apa adanya
• Peculiar = aneh
• Weird = aneh
• Eccentric = eksentrik, aneh, tidak biasa
• Odd = aneh
• Frank = terus terang
• Direct = terus terang, blak-blakan
• Open = terbuka
• Blunt = spontan, blak-blakan
• Abrupt = kasar, spontan
• Brusque = kaku (kelakuan)
• Curt = kaku, kasar (kelakuan)
• Broad-minded = lapang hati
• Unprincipled = tidak normal, nakal
• Permissive = serba membolehkan, suka mengizinkan
• Inquiring = suka ingin tahu
• Inquisitive = suka ingin tahu
• Nosy = ingin tahu
• Generous = dermawan, suka memberi
• Extravagant =boros, suka berfoya-foya
• Innocent = polos, lugu
• Naïve = polos, lugu, naif
• Ambitious = ambisius
• Pushy = ambisius, sangat ingin maju
More Adjectives about People (Lebih Banyak Kata Sifat tentang
Orang)
• absent-minded = berpikiran kosong
• above average = diatas rata-rata
• adventurous = suka berpetualang
• affectionate = penuh kasih sayang
• agile = cerdas, tangkas, cekatan
• agreeable = dapat disetujui
• alert = siaga
• amazing = luar biasa
• amiable = ramah
• amusing = menghibur, menyenangkan
• analytical = analitis
• angelic = seperti malaikat (kebaikan, atau perawakan)
• apathetic = apatis, tidak acuh akan lingkungan
• apprehensive = penuh pengertian
• ardent = sangat rajin
• artistic = berjiwa seni
• balanced = seimbang
• below average = dibawah rata-rata
• beneficent = dermawan, pemurah
• blue = suka murung
• boisterous = ramai, tidak bisa diam
• brave = pemberani
• brilliant = pintar, cerdas
• callous = jahat
• candid = terus terang
• cantankerous = suka membantah, keras (kelakuan)
• capable = cakap, terampil
• careful = berhati-hati
• careless = ceroboh
• cautious = siaga, waspada
• childish = kekanak-kanakan
• childlike = kekanak-kanakan
• cheerful = periang
• churlish = tidak tahu aturan, kasar
• circumspect = sangat berhati-hati
• clumsy = canggung
• coherent = masuk akal
• cold = dingin, tidak ramah
• competent = cakap, berkompeten
• composed = tenang, penyabar
• conceited = congkak, sombong, angkuh
• condescending = rendah diri, minder
• confident = percaya diri
• considerate = baik budi, penuh perhatian
• cool-headed = bekepala dingin
• cooperative = suka dan terampil bekerja sama
• cordial = ramah
• courageous = pemberani
• cowardly = pengecut, penakut
• crafty = licik
• cranky = mudah tersinggung, mudah marah
• crass = bodoh
• critical = kritis
• cynical = bersifat sinis
• dependent = mandiri
• delightful = menyenangkan
• depressed = sedih, muram
• diligent = rajin
• dirty = kotor
• disagreeable = tidak menyenangkan
• discreet = bijaksana, berhati-hati
• disruptive = suka menggangu, suka mengacaukan
• distant = tidak ramah
• egotistical = egoistis, mementingkan diri sendiri
• elfin = menyenangkan, lucu bagai peri kecil
• emotional = emosional
• energetic = enerjetik
• enterprising = giar, mau berusaha
• enthusiastic = antusias
• evasive = suka mengelak
• ferocious = galak, kasar
• fervent = bersemangat, bersungguh-sungguh
• fiery = bersemangat, berapi-api
• flashy = menyolok (penampilan)
• friendly = ramah, suka berteman
• gloomy = murung
• good = baik (kelakuan)
• great = baik sekali
• hearty = sungguh-sungguh
• helpful = suka menolong
• hesitant = ragu-ragu
• hot-headed = suka marah-marah
• impulsive = suka ikut kata hati
• inactive = tidak aktif
• incompetent = tidak cakap
• inconsiderate = tidak peduli/ perhatian terhadap orang lain
• inconsistent = tidak konsisten
• independent = tidak mandiri
• indiscreet = tidak bijaksana
• indolent = lamban, malas
• indefatigable = tidak kenal lelah
• jocular = lucu, jenaka
• jovial = periang
• joyous = periang
• kind = baik hati
• leery = suka curiga
• lethargic = lesu, malas
• level-headed = berpikiran waras
• listless = lesu, tanpa semangat
• lithe = luwes
• lively = bersemangat
• mature = dewasa
• mean = jahat
• meddlesome = suka ikut campur urusan orang lain
• meticulous = sangat teliti, cermat
• mild = tenang
• nasty = buruk, jahat
• natural = alami
• nervous = gugup
• noisy = ribut
• obnoxious = menjengkelkan, menyebalkan
• old-fashioned = kuno
• one-sided = berat sebelah, memihak
• orderly = tertib
• ostentatious = suka pamer
• outgoing = ramah, enak di ajak bergul
• persnickety = cermat
• petulant = lekas marah
• picky = suka pilih-pilih
• well-respected = sangat dihormati
• zealous = sangat rajin
• absent-minded = berpikiran kosong
• above average = diatas rata-rata
• adventurous = suka berpetualang
• affectionate = penuh kasih sayang
• agile = cerdas, tangkas, cekatan
• agreeable = dapat disetujui
• alert = siaga
• amazing = luar biasa
• amiable = ramah
• amusing = menghibur, menyenangkan
• analytical = analitis
• angelic = seperti malaikat (kebaikan, atau perawakan)
• apathetic = apatis, tidak acuh akan lingkungan
• apprehensive = penuh pengertian
• ardent = sangat rajin
• artistic = berjiwa seni
• balanced = seimbang
• below average = dibawah rata-rata
• beneficent = dermawan, pemurah
• blue = suka murung
• boisterous = ramai, tidak bisa diam
• brave = pemberani
• brilliant = pintar, cerdas
• callous = jahat
• candid = terus terang
• cantankerous = suka membantah, keras (kelakuan)
• capable = cakap, terampil
• careful = berhati-hati
• careless = ceroboh
• cautious = siaga, waspada
• childish = kekanak-kanakan
• childlike = kekanak-kanakan
• cheerful = periang
• churlish = tidak tahu aturan, kasar
• circumspect = sangat berhati-hati
• clumsy = canggung
• coherent = masuk akal
• cold = dingin, tidak ramah
• competent = cakap, berkompeten
• composed = tenang, penyabar
• conceited = congkak, sombong, angkuh
• condescending = rendah diri, minder
• confident = percaya diri
• considerate = baik budi, penuh perhatian
• cool-headed = bekepala dingin
• cooperative = suka dan terampil bekerja sama
• cordial = ramah
• courageous = pemberani
• cowardly = pengecut, penakut
• crafty = licik
• cranky = mudah tersinggung, mudah marah
• crass = bodoh
• critical = kritis
• cynical = bersifat sinis
• dependent = mandiri
• delightful = menyenangkan
• depressed = sedih, muram
• diligent = rajin
• dirty = kotor
• disagreeable = tidak menyenangkan
• discreet = bijaksana, berhati-hati
• disruptive = suka menggangu, suka mengacaukan
• distant = tidak ramah
• egotistical = egoistis, mementingkan diri sendiri
• elfin = menyenangkan, lucu bagai peri kecil
• emotional = emosional
• energetic = enerjetik
• enterprising = giar, mau berusaha
• enthusiastic = antusias
• evasive = suka mengelak
• ferocious = galak, kasar
• fervent = bersemangat, bersungguh-sungguh
• fiery = bersemangat, berapi-api
• flashy = menyolok (penampilan)
• friendly = ramah, suka berteman
• gloomy = murung
• good = baik (kelakuan)
• great = baik sekali
• hearty = sungguh-sungguh
• helpful = suka menolong
• hesitant = ragu-ragu
• hot-headed = suka marah-marah
• impulsive = suka ikut kata hati
• inactive = tidak aktif
• incompetent = tidak cakap
• inconsiderate = tidak peduli/ perhatian terhadap orang lain
• inconsistent = tidak konsisten
• independent = tidak mandiri
• indiscreet = tidak bijaksana
• indolent = lamban, malas
• indefatigable = tidak kenal lelah
• jocular = lucu, jenaka
• jovial = periang
• joyous = periang
• kind = baik hati
• leery = suka curiga
• lethargic = lesu, malas
• level-headed = berpikiran waras
• listless = lesu, tanpa semangat
• lithe = luwes
• lively = bersemangat
• mature = dewasa
• mean = jahat
• meddlesome = suka ikut campur urusan orang lain
• meticulous = sangat teliti, cermat
• mild = tenang
• nasty = buruk, jahat
• natural = alami
• nervous = gugup
• noisy = ribut
• obnoxious = menjengkelkan, menyebalkan
• old-fashioned = kuno
• one-sided = berat sebelah, memihak
• orderly = tertib
• ostentatious = suka pamer
• outgoing = ramah, enak di ajak bergul
• persnickety = cermat
• petulant = lekas marah
• picky = suka pilih-pilih
• well-respected = sangat dihormati
• zealous = sangat rajin
Pronoun (Example)
1. Subject pronoun
a.
I
I am feeling
nervous if I speak up in front of
audience.
I put my money on
my wallet.
I give my best
for my parents.
b.
You
You will get the
good score if you studying harder than now.
You must take a
bath before go to my party.
You look so busy.
What can I do for you?
c.
They
They always go to
KFC every Saturday night.
They won the
competition because they practice so hard every day.
They clean the
garden every morning.
d.
We
We are discussing
about the English task in the lobby now.
We will be on
thirty minutes.
e.
She
She invites me to
attend her birthday party next Friday.
She looks so
pretty with the new dress.
f.
He
He looks so busy
with his job.
He is my beloved
father.
g.
It
My mother gave me a little dog. It is my first pet.
2. Object pronoun
a.
Me
Wayan gave me a new smartphone last Saturday.
b.
You
Sukma and Yadi
want to see you tomorrow morning.
c.
Them
Made and Putu
know about the plan. I will try to ask them.
d.
Us
You can join
with us if you want.
e.
Her
We are always
does the task with her.
f.
Him
Bruno didn’t
give him a plate of noodles.
g.
It
I have a new
house. I like it very much.
3. Possessive adjective
a.
My
My parents give me a support in my final examination.
b.
Your
Your classmate is looking for you 5 minutes ago.
c.
Their
Dolar and
Petruk are saving some of their
money to buy a new motorcycle.
d.
Our
We don’t like
to show our kindness.
e.
Her
My little
sister is always busy with her
dolls.
f.
His
My grandfather
can’t see anything without his glasses.
4. Possessive pronoun
a.
Mine
There are two
kind of t-shirt on the wall. The black one is mine.
b.
Yours
My laptop is
drop, so I want to borrow yours.
c.
Theirs
There are four white
classrooms in this building. The new one is
theirs.
d.
Ours
There are two classes
in front of the swimming pool. The blue one is ours
e.
Hers
The black
motorcycle behind the tree is hers.
f.
His
There are three
guitars in the studio. The electric one is
his.
g.
Its
My little dog
is has a new ball. The white one is its.
5. Reflexive pronoun
a.
Myself
My boss was
gave me a new project. I will do this project by myself.
b.
Yourself
You can go to
the Penimbangan Beach by yourself.
c.
Themselves
They climb the
Everest Mount by themselves.
d.
Ourselves
We have to
clean ourselves.
e.
Herself
Sunly only love herself.
f.
Himself
Marco is always
does his job by himself.
g.
Itself
My cat is
climbs the wall by itself.
Simple story
Bruno is my
best friend. He is my neighbor. I always spend my time with him. We always do anything by ourselves. In front of my house there are two bicycles. The
black one is mine and the white one
is his. Our mother always cooking snack and food what we want.
Langganan:
Postingan (Atom)